Mengintip Formasi Permainan Persib Musim Depan Lewat Eksperimen Robert Alberts
Pada laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (8/2) sore itu, pelatih Persib, Robert Rene Alberts memainkan skema eksperimental.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meski hanya berstatus ujicoba, laga Persib Bandung melawan PSKC Cimahi bisa jadi gambaran kekuatan skuat Maung menghadapi Liga 1 musim 2020.
Pada laga yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (8/2) sore itu, pelatih Persib, Robert Rene Alberts memainkan skema eksperimental.
Pada laga menghadapi tim yang akan bertarung di Liga 2 ini, pelatih Robert Alberts memainkan 11 pemain yang tak diturunkan dalam uji coba menghadapi Persib U-20 sebagai starter.
Baca: Pelatih Persib Persilakan Pemain Muda Maung Pergi Cari Klub Lain, Apa Sebab?
Baca: Lima Fakta Aksi Bonek Vs Gangster: Jurus Jitu Tri Rismaharini Bikin Pelaku Tak Berkutik
Baca: Sylvano Comvalius Rasakan Dampak Besar atas Keputusannya Pergi dari Arema FC
Baca: Kabar Seputar Persib Bandung: Kode dari Geoffrey Castillion dan Bobotoh yang Gelisah
Artinya, tiga pemain berposisi bek tengah bermain bersamaan.
Namun, Fabiano tidak bermain di pos yang sebenarnya.
Dia justru berduet dengan Omid Nazari di gelandang tengah.
Sedangkan, Nick Kuipers dan Victor Igbonefo menjadi duet di jantung pertahanan.
"Kami melihat kombinasi pertahanan yang baru antara Victor, Nick, dan Fabiano, bagaimana mereka bekerja bersama dalam formasi yang positif. Ini indikasi yang bagus karena mereka menunjukkan potensinya," ungkap Robert seusai laga.
Selain Fabiano, perubahan lain di lini pertahanan adalah perubahan peran Ardi Idrus.
Dia diplot sebagai bek sayap kanan. Sedangkan bek sayap kiri menjadi milik Zalnando.
Robert menurunkan I Made Wirawan di bawah mistar gawang.
Di sisi sayap, Esteban Vizcarra beroperasi di kiri dan Febri Hariyadi di kanan. Duet penyerang menjadi milik Luiz dan Castillion.
Robert memuji penampilan mereka. Menurutnya, hampir semua pemain mengalami peningkatan soal kombinasi di setiap lini.
"Kombinasi dalam melakukan satu‑dua sentuhan, tidak terlalu banyak menggiring bola yang tidak penting, dan mereka semakin bisa menemukan posisi yang tepat," ucapnya.
Namun Robert mengatakan masih ada perbaikan soal ketika para pemain menguasai bola.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.