Evaluasi Permainan Khas Ala 'Malangan' Milik Arema FC Masih Memiliki Celah: Keras Namun Tidak Kasar
Arema FC menghasilkan sejumlah evaluasi setelah menelan kekalahan di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC menghasilkan sejumlah evaluasi setelah menelan kekalahan di semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
Berlangsung di Stadion Supriyadi Blitar, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020), Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 4-2.
Satu diantara evaluasi Arema FC hasil pertandingan kontra Bajul Ijo ialah, kembalinya permainan khas 'Malangan' yang dimiliki Singo Edan.
Baca: Update Bursa Transfer Arema FC Jelang Liga 1 2020: Satu Pemain Akan Hengkang, 2 Orang Datang
Baca: 4 Aturan Ketat Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Satu Diantaranya Telah Berlaku di Arema FC
Arema FC yang juga memiliki julukan Singo Edan terkenal memiliki gaya bermain yang ngotot, ngeyel, keras, namun menghibur.
Permainan keras namun tidak menjurus kasar dilakukan evaluasi oleh Mario Gomez.
Menurut pelatih asal Argentin tersebut, Singo Edan masih nampak emosi dalam melakukan pressing saat pertandingan kontra Bajul Ijo.
Menurut Gomez, ketika melakukan tekanan pada setiap pemain lawan yang memiliki bola, pemain Singo Edan harsu bisa mengontrol emosinya.
Alhasil, meskipun gaya bermain ala 'Malangan' telah kembali, pemain Arema FC gagal mengontrol emosi di pertandingan yang bertajuk derbi Jatim tersebut.
Baca: Profil Klub Liga 1 2020 - Arema FC Diperkuat Tiga Eks Persib Bandung
Baca: Satu Pemain Baru Datang di Latihan Arema FC, Berposisi Stoper sebagai Back-up Bagas Adi dan Malvino
Terbukti, Jonathan Bauman mendapatkan kartu merah ketika pertandingan baru memasuki menit ke-17.
"Pemain sudah sadar itu kesalahan. Sebenarnya itu karena permainan agresif dari pemain Arema sendiri," ujar Mario Gomez seprti yang dilansir dari Surya Malang.
Ia mengharapkan kedepannya pertandingan kontra Persebaya dapat dijadikan pelajaran di laga selanjutnya.
Eks pelatih Persib Bandung tersebut meminta anak asuhnya untuk tetap bermain dengan tenang dan tidak terbawa emosi.
"Jika pemain salah berpikir, satu detik kesalahan saja, semua akan berubah. Untuk itu, semua pemain tidak boleh melakukan kesalahan seperti itu lagi," ucap Gomez.
Meskipun demikian, Mario Gomez mengaku tetap akan mengusung gaya pressing yang selama ini telah dilakukannya bersama Arema FC.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.