Marco Motta Tersenyum Naik Barakuda
Rivalitas keras antara suporter kedua klub, Bonek Persebaya dan The Jakmania, membuat panitia tak mau ambil risiko.
Editor: Hendra Gunawan
Persija sendiri akhirnya harus mengakui keunggulan Persebaya di laga final kemarin. Skuat asuhan Aji Santoso menang telak 4-1 atas tim asuhan Sergio Farias.
Torehan empat gol Persebaya dilesatkan oleh Oktafianus Fernando menit ke-3, Makan Konate menit ke-52, Ricky Kambuaya menit ke-56, dan Mahmoud Eid menit ke-80.
Sementara itu, satu gol balasan Persija diciptakan oleh penyerang asing Marko Simic pada menit ke 43.
Kekalahan atas Persebaya ini membuat tim ibu kota harus puas menduduki posisi runner-up turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.
Baca: Laga Final Hanya Ditonton Suporter Persebaya, Pelatih Persija: Ini Tidak Adil
Pelatih Sergio Farias menilai gol cepat yang diciptakan Persebaya membuat timnya sulit mengembangkan permainan.
Ia sebenarnya sudah berusaha mengimbangi permainan tim Bajul Ijo dengan melakukan perubahan taktik di lapangan. Namun, pemain Persebaya mampu menahan gempuran serangan yang dikomandoi Marko Simic di lini depan.
"Persebaya berhasil mencetak gol pertama di awal babak. Itu baru pertama kali terjadi sama Persija. Itu menjadi catatan.
Kita sedikit susah untuk mengatur organisasi balik agar bisa mencetak gol lawan persebaya," kata Farias saat jumpa pers, Kamis (20/2).
Malapetaka bagi Persija terjadi setelah wasit memberikan kartu merah kepada Ryuji Utomo. Kehilangan satu pemain membuat Persija sulit mengimbangi perlawanan Persebaya.
"Ada kartu merah buat pemain kami. Jadi itu mempengaruhi permainan dan membuat kami susah mengembangkan permainan," paparnya.
Farias juga mengakui lini pertahanannya bermain kurang sigap menghalau penyerang lawan. Kelemahan di sektor pertahanan menjadi catatan penting tim pelatih Macan Kemayoran.
"Kita punya sedikit kesalahan di belakang. Makanya terjadi gol. Itu terjadi seperti itu, kita tidak bisa mengorganisasi permainan buat main kedepan," terangnya.
Pelatih berkebangsaan Brasil itu juga sudah mencoba mengubah formasi dan strateginya di lapangan dengan menurunkan pemain yang lebih menyerang.
Namun, kekurangan satu pemain membuat permainan menjadi tidak berimbang di atas lapangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.