Jelang Liga 1 2020, PSM Makassar Lakukan Launching dengan Mengenakan Baju Adat Bugis-Makassar
PSM Makassar yang baru saja melakukan lauching tim di pelataran Stadion Andi Mattalatta Mattoangin pada Kamis (27/2/2020) malam.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi resmi Liga 1 2020 akan bergulir akhir bulan ini, tepatnya Sabtu (29/2/2020).
Menyongsong dimulainya kompetisi Liga 1 musim ini, beberapa tim segera melakukan serangkaian acara perkenalan timnya.
Salah satunya, PSM Makassar yang baru saja melakukan lauching tim di pelataran Stadion Andi Mattalatta Mattoangin pada Kamis (27/2/2020) malam.
Launching ini mengusung tema 'Menjaga Tradisi Juara', yang mempunyai arti bahwa PSM Makassar ingin menunjukkan keseriusannya dalam mengarungi musim 2020.
Baca: Tumbangkan Shan United 3-1, Pelatih PSM Makassar Puji Fisik Pemain hingga Sesalkan Hukuman Pluim
Adapun para pemain, pelatih, dan official mengenakan pakaian adat Bugis-Makassar berwarna merah.
Satu persatu pemain, pelatih, dan official, berjalan ke atas pangung layaknya model.
Empat kapten PSM, Wiljan Pluim, Ferdinand Sinaga, Rizky Pellu, dan Zulkifli Syukur berdiri paling depan, di belakangnya para pemain lainnya menyebar.
Dengan diiringi alunan musik tradisional serta tarian adat menambah meriah suasana pengenalan tim PSM Makassar.
Tim yang berjuluk Juku Eja ini memperkenalkan 32 pemain sekaligus dengan nomor punggung yang akan dikenakan.
Baca: Hasil Piala AFC: PSM Raih Kemenangan Pertama Seusai Tekuk Shan United 3-1
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun Timur, Munafri Arifuddin selaku CEO PSM Makassar mengatakan, launching ini menandai tekad besar PSM Makassar untuk mengarungi kompetisi 2020.
Serta mempunyai tugas untuk membawa nama Sulawesi Selatan khusisnya Makassar agar berjaya.
"Atas nama pribadi dan manajemen PT PSM, kami menyampaikan satu tekad besar kami, bahwa nama besar Sulsel dan Makassar, Insya Allah akan kami junjung tinggi di dunia sepak bola Indonesia," kata Munaffri dilansir dari Tribun Timur.
Pria yang akrab disapa Appi ini menambahkan, para pemain dan pelatih boleh berasal dari daerah bahkan negara yang berbeda, namun tekad mereka sama membawa PSM berjaya.
"Mereka boleh datang dari berbagai kota dan negara berbeda, tapi saat di PSM, tak ada kata lain selain mengibarkan panji kemenanagan untuk PSM Makassar," tegasnya.