TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang menyoroti kekalahan dalam partai perdana Liga 1 2020 kontra Persipura Jayapura di Stadion Klabat Sulawesi Utara, Minggu (1/3/2020) lalu.

Dalam laga tersebut, PSIS yang mampu menahan imbang Persipura hingga 45 menit babak pertama, justru kewalahan meladeni serangan Persipura di babak kedua.

Hasilnya PSIS kebobolan 2 kali.

Baca: Arema FC vs Persib Bandung: Trio Amerika Latin Singo Edan Absen? Ini Kata Mario Gomez

Baca: Cara Sederhana Menangkal Virus Corona Menggunakan Ramuan Empon-empon Khas Nusantara

Baca: Arema FC Vs Persib Bandung: Waspada Maung, Singo Edan Bisa Menang Meski Mainkan Satu Pemain Asing

Baca: Punya Gejala Mirip, Kenali Perbedaan Virus Corona COVID-19 dengan Flu Biasa

Baca: Mahathir Mohamad Sebut Obsesi Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Pemicu Krisis Politik di Malaysia

Bahkan skor 2-0 itu bertahan hingga akhir menit.

CEO PSIS, Yoyok Sukawi menilai, PSIS kehilangan konsentrasi sehingga kebobolan dua gol sekaligus di babak kedua.

"Kalau lihat hasil kemarin, memang kurang memuaskan karena kalah.

Kita harus benahi konsentrasi pemain belakang PSIS.

Jadi lebih stabil, baik saat menyerang ataupun bertahan," kata Yoyok, Rabu (4/3/2020).

Kekalahan PSIS atas Persipura tersebut membawa rekor kurang apik bagi PSIS.

Yakni, sejak kembali berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola tanah air sejak 2018 silam, PSIS selalu kalah di laga perdana selama tiga musim berturut-turut.

Musim 2018, PSIS kalah di kandang PSM Makassar,

musim 2019, PSIS kalah dikandang sendiri atas Kalteng Putra, dan

musim 2020, PSIS kalah dari tuan rumah Persipura Jayapura.

Yoyok mengatakan, sebetulnya, skuad Mahesa Jenar sudah tampil apik menghadapi Persipura Jayapura, namun lengahnya barisan belakang PSIS harus menjadi bahan evaluasi sebelum bertemu tuan rumah Persela Lamongan, di Stadion Surajaya Lamongan, Sabtu (7/3) mendatang.