Jan Oblak dan Josip Ilicic, Dua Sosok Berdarah Slovenia Penghancur Mimpi Liverpool dan Valencia
Jan Oblak dan Joseph Ilicic yang menjadi tokoh antagonis berdarah Slovenia dibalik tersingkirnya Liverpool dan Valencia dari Liga Champions.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Performa gemilang Jan Oblak bahkan mendapatkan sanjungan dari sang pelatih, Diego Simeone.
"Jan Oblak adalah pemain penting, sama seperti Savic, Felipe Luis dan Joao Felix, kami memiliki kiper terbaik di dunia," kata Simeone dilansir dari laman resmi UEFA.
"Seperti halnya Barcelona punya Lionel Messi. Dia (Messi) memenangkan laga dengan serangannya, sementara Oblak melakukan dengan penyelamatannya. Oblak melakukan itu.
Diego Simeone juga mengungkapkan performa kiper berdarah Slovenia tersebut diyakini akan dikenang para supporternya dalam jangka waktu lama.
"Penggemar kami akan mengingat momen ini dan penampilannya untuk waktu yang lama," ungkapnya.
Kapten Liverpool, Jordan Henderson juga menyebut kiper berusia 27 tahun itu sebagai sosok yang mengubur mimpi The Reds untuk mempertahankan gelar juara yang mereka raih pada musim lalu.
"Dia tampil luar biasa pada pertandingan ini. Kami membuat begitu banyak peluang, tapi gagal menyarangkan bola.
"Kami tidak bisa mencetak gol ketiga yang bisa menyudahi permainan," ujar Henderson pasca pertandingan.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Anfield dinihari tadi, Oblak tercatat menggagalkan sembilan dari 11 peluang Liverpool.
Hanya Georginio Wijnaldum dan Roberto Firmino yang akhirnya mampu menceploskan bola ke jala gawang Atletico Madrid.
Baca: Hasil Liga Champions Valencia vs Atalanta: Menang 3-4, La Dea & Josip Ilicic Cetak Sejarah
Baca: Tampil Gemilang, Atalanta Pecundangi Liverpool, Barcelona hingga Juventus dalam Produktivitas Gol
Performa gemilang juga ditorehkan oleh rekan senegara Jan Oblak, Josip Ilicic.
Ilicic mampu tampil heroik utamanya di leg kedua melawan Valencia di Stadion Mestalla.
Dalam kemenangan 3-4 melawan Valencia, Ilicic mampu memborong semua gol Atalanta tersebut.
Praktis, tim yang memiliki julukan La Dea tersebut berhak lolos ke babak selanjutnya dengan agregat 4-8.