Lima menit laga berlangsung belum ada peluang satu pun berbahaya yang mampu diciptakan oleh kedua tim.

Titus Bonai mendapatkan kesempatan pertamanya lewat peluang yang coba ia ciptakan.

Hanya saja, tendangan keras eks pemain Persipura tersebut hanya melambung di atas gawang Persela yang dikawal Alfonsius Kelvan.

Rafinha sesekali mencoba mengandalkan kecepatannya guna menerobos lini pertahanan Borneo FC yang dikomandoi oleh Javlon Guseynov.

Penyelesaian akhir yang terlalu terburu-buru menjadi kendala Borneo FC dalam menciptakan peluang berbahaya ke gawang tim tamu.

Serangan demi serangan Borneo FC akhirnya mampu mencetak gol pemecah kebuntuan pada menit ke-13.

Berawal dari pergerakan indah dari Sultan Samma membuat lini pertahanan tim tamu terlihat kocar-kacir.

Lalu, Sultan Samma memberikan umpan pelan ke tengah yang bisa dikonversikan menjadi gol oleh Wildansyah.

Gol pemain nomor punggung empat tersebut sementara membawa unggul Borneo FC unggul 1-0 atas Persela.

Unggul satu gol membuat para pemain Borneo FC semakin percaya diri serta leluasa dalam memegang kendali permainan.

Persela terlihat mengalami kondisi sulit dalam mengembangkan skema penyerangan.

Hal tersebut terjadi mengingat tidak adanya figur gelandang dominan yang mampu mengatur serangan tuan rumah.

Opsi serangan tim Laskar Joko Tingkir masih tumpul karena minimnya distribusi bola ke lini depan.

Pergerakan Torres dalam menjaga penguasaan bola cukup tenang, hampir saja umpan silangnya disambut dengan Titus Bonai untuk menggandakan keunggulan namun gagal.