Menanti Daya Ledak Arema FC, Adaptasi Mario Gomez & Jonathan Bauman, Vitalnya Peran K.H. Yudo
Menanti Daya Ledak Arema FC, Adaptasi Mario Gomez dan Jonathan Bauman, Vitalnya Peran K.H. Yudo, Senin (16/3/2020)
Penulis: Gigih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC sejauh ini belum menampilkan permainan yang apik, setelah baru menang satu kali dan tumbang dua kali di Liga 1 2020.
Mendatangkan Mario Gomez sebagai pelatih, nyatanya tidak membuat performa Singo Edan membaik dengan cepat.
Pun kedatangan Elias Alderte, Jonathan Bauman dan Matias Valvino juga belum bisa mendongkrak performa Arema FC sejauh ini.
Lalu, apakah Arema FC memiliki masalah musim ini?
Sejatinya, tidak perlu ada yang dikhawatirkan secara permainan, Singo Edan bermain cukup baik dalam tiga pertandingan awal.
Kekalahan dari Persib Bandung dan PSIS Semarang, tidak perlu terlalu disesali oleh Dendi Santoso dan kawan-kawan.
Pasalnya, Mario Gomez menunjukkan kualitasnya dengan permainan menyerang dan pressing ketat dari lini tengah hingga depan, membuat lawan tidak nyaman berlama-lama dalam menguasai bola.
Baca: Arema FC Kalah dari PSIS Semarang, Mario Gomez Apresiasi Pemain Hingga Gesekan Antar Supporter
Kemudian, kenapa sangat sulit bagi Arema FC mencari tiga poin? Jawabannya : adaptasi pemain.
Arema FC tercatat melakukan bongkar pasang besar-besaran awal musim, dari pemain lokal hingga asing, semuanya berubah, termasuk kedatangan pelatih anyar, membuat Singo Edan benar-benar memulai lembaran baru di Liga 1 2020.
Pun dengan Mario Gomez yang masih mencari komposisi 11 pemain terbaik, mulai dari penjaga gawang hingga penyerang.
Sejauh ini, yang paling sulit adalah mencari duet penyerang di lini depan.
Mendatangkan Elias Alderte dan Jonathan Bauman, diharapkan bisa menjadi tandem di lini depan Arema sekaligus menjadi sosok yang membahayakan di depan gawang.
Tetapi, yang terjadi adalah keduanya masih belum padu, di Piala Gubernur Jatim, baik Elias maupun Bauman, masih belum menemukan chemistry di lini depan.
Ditambah, penampilan gemilang "si anak hilang" Kushedya Hari Yudo dan gelandang muda Feby Eka, membuat Mario Gomez harus memutar otak menentukan skema terbaik.
Mario Gomez akrab dengan skema 4-4-1-1, yang akan berubah menjadi 4-2-2-1-1, dengan dua gelandang beripikal bertahan dan dua bantuan di sektor sayap.
Hadirnya Feby Eka dan K.H. Yudo, membuat Mario Gomez mengubah formasi menjadi 4-3-3 dengan Oh In Kyun sebagai gelandang penghubung lini tengah dan depan.
Skema ini kemudian harus mengorbankan salah satu diantara Elias Alderte atau Jonathan Bauman, yang akan di plot sebagai penyerang tengah, ditambah dengan Bauman dan Elias Alderte nampaknya sulit apabila digeser sebagai penyerang sayap.
Masalah belum selesai, perubahan formasi juga membuat susunan pemain berubah, kali ini, sektor gelandang penghubung.
Arema FC adalah salah satu tim dengan kemampuan pressing terbaik di Liga, laga melawan Persib Bandung menjadi bukti, masalahnya adalah ketika menghadapi serangan balik dan cepat, Singo Edan kesulitan.
Empat gol yang bersarang ke gawang Arema FC menjadi bukti.
Baca: Peran Penting Kim Kurniawan di Persib Bandung, Skema Robert Alberts dan Adanya Omid Nazari
Baca: Robert Alberts Ungkap 2 Kekecewaan yang Dirasakan meski Persib Menang Atas PSS Sleman
Dua gol Persib Bandung tidak lepas dari skema serangan balik, baik bunuh diri Syaiful Indra Cahya ataupun penalti Wander Luiz, semua berawal dari skema serangan balik cepat.
Sedangkan menghadapi PSIS Semarang, gol di penghujung babak pertama Hari Nur dan gol Bruno Silva di awal babak kedua, adalah bukti antisipasi serangan balik yang gagal, ditambah dengan koordinasi yang kurang baik antar pemain di lini belakang.
Melihat apa yang ditampilkan Arema FC, tidak lepas dari adanya masalah adaptasi ditambah perubahan skema Mario Gomez.
Tetapi, Aremania tidak perlu khawatir, Singo Edan sudah mulai menunjukkan progres, ditambah dengan Jonathan Bauman yang memang tidak punya rekor apik di awal Liga dimulai,tetapi akan sangat mematikan setelah sudah bisa nyetel dengan timnya.
Elias Alderte-pun nampak sudah nyaman di posisinya dan sempat bermain melebar kala menghadapi Persib Bandung.
Kini, hanya tingal menunggu daya ledak Arema FC di bawah asuhan Mario Gomez, dengan sang pelatih yang nampaknya masih sangat penasaran untuk bisa menjadi juara Liga 1.
(Tribunnews.com/Gigih)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.