Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Palang Pintu Persib Bandung Selain Jago Menghadang Lawan Juga Jago Berbisnis

Nick Kuipers memiliki penghasilan di luar lapangan hijau sebagai pesepak bola, yakni berbisnis di dunia kuliner di negara asalnya, Belanda.

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Gigih
zoom-in Palang Pintu Persib Bandung Selain Jago Menghadang Lawan Juga Jago Berbisnis
Kolase Tribunnews dari Foto Instagram Johnny Wrap
Palang Pintu Persib Bandung Nick Kuipers, Selain Jago Menghadang Lawan Juga Jago Berbisnis, dia membangun usaha di dunia kuliner dan memiliki restoran yang bernama Johnny Wrap. 

TRIBUNNEWS.COM - Palang pintu Persib Bandung yang bergabung paruh musim lalu, Nick Kuipers ternyata memiliki penghasilan selain sebagai pesepak bola.

Pemain kelahiran Maastricht, Belanda tersebut memiliki bisnis di dunia kuliner di negara asalnya Kincir Angin -julukan Belanda-.

Di Kota Maastricht, Nick Kuipers memiliki sebuah restoran wrap dan salad yang diberi nama Johnny Wrap.

Baca: Catatan Persib Bandung Ditengah Jeda Kompetisi, Wander Luiz Gemilang hingga Kabar Castillion

Baca: Dibalik Kegarangan Wander Luiz Bersama Persib Bandung, Ini Penyebab Karirnya Meredup di Vietnam

Baca: Kondisi Striker Asing Persib yang Baru Tiba di Indonesia Seusai Pulang Kampung ke Belanda

Di restoran tersebut, ada berbagai menu salad segar dalam berbagai rasa.

Nick Kuipers ternyata tidak bekerja sendirian dalam membangun usaha tersebut, dia berkolaborasi dengan pesepak bola Belanda yang jadi seniornya semasa di MVV Maastricht, Ramon Voorn.

"Ya, saya memulai bisnis itu dengan temah saya dengan menjual Wraps. Wraps yang menyehatkan menggunakan ayam dan daging sapi."

"Kami sudah mulai sejak 3 tahun lalu di Maastricht, dan itu sudah berjalan cukup baik," ucap Nick Kuipers, dikutip dari situs Bobotoh.id.

Berita Rekomendasi

Sebelum bergabung dengan Persib Bandung, Nick juga mengaku bahwa dia ikut berjualan bersama rekannya serta turut andil dalam memasak.

"Saya juga ikut berjualan saat masih di Maastricht. Saya melakukan training dan kadang memasak bersama dengan teman."

"Jadi saya juga bisa masak," lanjut mantan pemain Ado Den Haag tersebut.

Menariknya, restoran milik Nick dan Ramon menyertakan unsur sepakbola yang dipelesetkan ke dalam menunya, seperti El Classico, Scampions League, Balotelli.

Nick Kuipers bergabung dengan Persib Bandung pada pertengahan musim 2019.

Keberadaannya sebagai palang pintu Persib Bandung tak tergantikan hingga dipercaya kembali pada musim ini.

Dia didatangkan bersama Omid Nazar dan Kevin Kippersluis secara bersamaan.

Namun sayang, nama terakhir yang disebut tak mampu membayar kepercayaan tim hingga akhirnya didepak dari skuat Maung Bandung.

Kini, Persib Bandung memiliki punggawa asing anyar yang tak kalah moncer Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, yang juga menggantikan King Eze yang memilih hijah ke Bhayangkara FC.

Alhasil, Persib Bandung bercokol di puncak klasemen Liga 1 dengan koleksi sempurna 9 poin dari 3 kali menang. Capaian terbaik Persib sejak era ISL di 3 laga awal kompetisi.

Produktifitas gol Persib yang terbaik saat ini, dengan koleksi 7 gol, empat gol disumbang striker anyar mereka Wander Luiz.

Perjalanan Wander Luiz, Sempat Redup di Vietnam

Performa Wander Luiz bersama Persib Bandung dapat dikatakan cukup gemilang di awal kompetisi musim ini.

Pemain berdarah Brasil tersebut mampu bertransformasi menjadi penyerang yang cukup mematikan bagi lini pertahanan lawan-lawannya.

Namanya sempat diragukan ketika Robert Rene Alberts memberikan kesempatan trial bagi Wander Luiz.

Apalagi selama laga pramusim, Wander Luiz juga belum mampu mengeluarkan performa terbaiknya.

Kesabaran Robert Alberts pun akhirnya terbayar tuntas setelah Wander Luiz mampu membuktikan sebagai penyerang andal tim Maung Bandung.

Wander Luiz mampu tampil konsisten dalam setiap pertandingan ketika dipercaya turun oleh Robert Alberts.

Performa mengkilap Wander Luiz tersebut tentu cukup mengejutkan bagi publik tanah air.

Mengingat dirinya sempat meredup karirnya sebelum bergabung dengan Persib Bandung.

Pemain Persib Bandung Wander Luiz merayakan golnya ke gawang PSS Sleman dalam lanjutan pertandingan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (15/2/2020). Persib Bandung masih memuncaki klasemen Liga 1 setelah memenangkan pertandingan atas PSS Sleman 2-1. TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA
Pemain Persib Bandung Wander Luiz merayakan golnya ke gawang PSS Sleman dalam lanjutan pertandingan Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (15/2/2020). Persib Bandung masih memuncaki klasemen Liga 1 setelah memenangkan pertandingan atas PSS Sleman 2-1. TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA (TRIBUN JABAR/DENI DENASWARA)

Wander Luiz lebih banyak bermain di kancah Liga Vietnam dalam beberapa tahun terakhir.

Tercatat, pemain berdarah Brasil tersebut membela empat tim yang berbeda selama berkarir di Liga Vietnam.

Luiz juga jarang menjadi pilihan utama dan kurang mendapatkan menit bermain di sana.

Misal, Wander Luiz hanya mencetak lima gol dari 12 pertandingan selama berkostum Long An FC pada 2017.

Pada 2018, Luiz tak mampu mencetak gol sama sekali dan hanya tampil sebanyak dua kali ketika bergabung ke Quang Nam FC.

Penampilan Luiz sempat membaik ketika pindah haluan ke XSK Can Tho FC pada tahun yang sama dengan mencetak 13 gol.

Tapi klub asal Can Tho itu hanya mengoleksi 21 poin dari 26 laga dan harus terdegradasi di akhir musim 2018.

Penampilan buruk Wander Luiz berlanjut kala merapat ke Becamex Binh Duong di Liga 1 Vietnam 2019 dengan hanya mencetak enam gol dari 22 laga.

Usut demi usut ada faktor khusus yang menyebabkan Wander Luiz dan para pemain bintang lainnya gagal bersinar ketika bermain di kompetisi sepak bola Vietnam.

Pemain bintang seperti Kevin Schindler dan Balint Bajner yang telah malang melintang di Benua Biru juga gagal tampil maksimal.

Situasi tersebut tentu menimbulkan pertanyaan dibalik kegagalan para pemain bintang tampil dalam performa terbaiknya ketika bermain di Liga Vietnam.

Salah satu media olahraga Vietnam, Bongda memberikan pandangan ada dua faktor utama para pemain jempolan justru tampil buruk di kancah sepak bola nasional setempat.

Dalam pemberitaannya, Bongda menilai faktor iklim dan misteri Liga Vietnam menjadi penyebab pemain-pemain berkualitas itu tak mampu menunjukkan potensi sebenarnya.

"Faktor pertama adalah iklim. Di sini sangat panas dan lembab sehingga dapat menyulitkan beberapa pemain," tulis Bongda seperti dikutip Tribunnews.

"Selain itu, V-League (Liga 1 Vietnam) punya kekhususan yang hanya bisa dimengerti oleh 'orang dalam'."

"Pemain tidak hanya harus bagus, tetapi juga harus beradaptasi dengan peraturan tidak tertulis yang ada di V-League," tulis mereka lagi.

(Tribunnews.com/Sina,Dwi)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persib
23
14
8
1
38
18
20
50
2
Persebaya
23
12
5
6
26
24
2
41
3
Dewa United
23
11
7
5
44
27
17
40
4
Persija Jakarta
23
11
7
5
38
27
11
40
5
Bali United
23
11
5
7
37
25
12
38
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas