TRIBUNNEWS.COM - Diego Godin satu di antara palang pintu pertahanan Inter Milan menyebut otoritas Liga Italia telat melakukan pemberhentian kompetisi.

Kebijakan penghentian Liga Italia dinilai bek senior berusia 34 tahun ini sangat terlambat hingga menyebabkan beberapa pemain terjangkit virus corona atau Covid-19.

Seperti diketahui Daniel Rugani menjadi pemain pertama di Liga Italia yang positif terinfeksi Covid-19 dan setelah kejadian ini kompetisi dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Namun, kondisi di Italia semakin parah bahkan hingga saat ini Minggu (29/3/2020) telah ada 16 pemain yang bermain di Liga Italia terinfeksi Covid-19.

Baca: Liga Italia Belum Jelas Kapan Dimulai, Presiden FIGC Punya Opsi untuk Tetap Berikan Scudetto

Baca: Pemain & Pelatih Juventus Sepakat Gaji Dipotong Selama 4 Bulan Akibat Penundaan Liga Italia

Bahkan korban jiwa telah menyentuh angka lebih dari 10.000 yang meninggal dunia.

Berkaca pada situasi yang menimpa para pemain Liga Italia, mantan bek Atletico Madrid ini mengutarakan kekecewaannya.

Bek asal Uruguay tersebut mengatakan para pemain dipaksa untuk memainkan pertandingan tertutup dan baru dihentikan setelah ada satu pemain positif Covid-19.

"Kami diekspos sampai saat terakhir, mereka memilih untuk terus melihat apakah kita bisa terus bermain,"

"Dan sampai situasinya menjadi tidak dapat dipertahankan serta sistem kesehatan runtuh karena Covid-19 semakin meluas." kata Godin kepada ESPN seperti yang dilansir dari Football-Italia.

Baca: Vincenzo Spadafora Menteri Olahraga Italia Ragu Liga Italia dapat Digelar 3 Mei

Baca: FIGC Dikabarkan Minta Bantuan Pemerintah untuk Selamatkan Liga Italia dari Krisis Keuangan

Keputusan untuk terus memainkan pertandingan dinilai Godin sangat beresiko dan akhirnya menimbulkan korban banyak pemain yang terinfeksi Covid-19.

Satu di antaranya Daniel Rugani bek Juventus yang jadi pemain pertama terpapar Covid-19.

Terjangkitnya Rugani membuat klub yang dihuni Godin harus melakukan isolasi diri karena kedua tim beberapa hari yang lalu memainkan pertandingan bersama.

“Kami terus bermain selama beberapa minggu, kami melanjutkan pelatihan dan bermain secara tertutup sampai tes positif Rugani: hanya pada saat itu kompetisi berhenti."

"Tentunya ada pemain lain dalam game itu yang sudah terinfeksi jadi, untuk menghindari mengambil risiko, mereka menempatkan kita semua langsung ke karantina." jelasnya.

Baca: Bek Inter Milan, Diego Godin Putuskan Kembali ke Uruguay di Tengah Pandemik Covid-19