Kapten Persib Bandung Akui Berat jika Kompetisi Dihentikan
Kapten Persib Bandug, Supardi Nasir ikut berbicara mengenai keputusan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengenai kelanjutan kompetisi.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir ikut berbicara mengenai keputusan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengenai kelanjutan kompetisi.
PSSI pada Jumat (28/3/2020) lalu sudah mengeluarkan keputusan mengenai nasib Liga dan para pemain serta tim pelatih klub kontestan Liga 1 maupun Liga 2 2020 dalam surat nomor SKEP/48/III/2020.
Keluarnya surat keputusan tersebut menuai berbagai komentar dari sejumlah klub hingga pemain Liga 1 maupun Liga 2 2020.
Baca: Meski Liga 1 2020 Dihentikan Akibat Virus Corona, Persib Jamin Gaji Para Pemain Lancar
Baca: Keputusan PSSI Bikin Bek Asing Persib Bandung Bersedih
Kali ini, kapten Persib Bandung, Supardi pun juga memberikan komentarnya mengenai keputusan tersebut.
Melalui wawancara yang dilakukan oleh Superball.id, Supardi menjelaskan mengenai Liga yang kemungkinan bisa dihentikan, dirinya mengakui berat.
Meskipun berat, Supardi mengatakan semuanya harus tetap terima dan mengerti situasi serius sekarang yang sedang dihadapi Indonesia.
"Ini pasti berat atau tidaknya kita harus terima karena memang situasi ini situasi yang serius untuk kita tanggapi dan kita juga harus taat kepada pemerintah."
"Jadi ya saya mengikuti saja apa yang sudah ditentukan nantinya," terang Supardi.
Baca: Arema FC Memperpanjang Masa Liburnya Setelah PSSI Mengeluarkan Surat Edaran
Baca: Persiba Balikpapan Dukung Langkah PSSI, Putuskan Pulangkan Pemain hingga Singgung Masalah Gaji
Baca: Pemain Persib Bandung Positif Virus Corona, PSS Sleman Bakal Tes Ulang
Lalu mengenai keputusan mengenai PSSI yang memperbolehkan pihak klub untuk membayarkan 25 persen gaji para pemain dan ofisial tim, Supardi enggan berkomentar lebih lanjut.
Hal ini disebabkan dirinya belum mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut dari Persib.
"Saya belum tahu terkait hal ini dan saya juga belum mendapat kabar tentang surat edaran tersebut dari Persib."
"Jadi saya tidak bisa berkomentar kalau soal ini karena memang dari Persibnya juga belum ada pemberitahuan," jelas mantan pemain Sriwijaya FC ini.
Sedangakan sebelumnya, mengenai pemotongan gaji, kuasa hukum Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Riza Hufaida, menyatakan keberatan dengan keputusan PSSI tersebut.
Baca: Aji Santoso Maklumi Keputusan PSSI dan Minta Pemain Persebaya Tetap Berlatih di Rumah
Baca: Arema FC Susun Kebijakan Baru Terkait Keputusan PSSI: Pembayaran Gaji hingga Masa Libur Pemain
Baca: Wander Luiz Dapat Dukungan dari Bobotoh, Pelatih dan Pemain Persib Bandung Memotivasi
Baca: Pelatih dan Bek Persib Bandung Beri Dukungan pada Wander Luiz yang Positif Corona
Baca: Fakta Wander Luiz Pemain Persib Positif Corona: Sempat Liburan ke Bali hingga Tak Tunjukkan Gejala
Baca: Pemain Persib Positif Corona, Tim Dokter: Tidak Tunjukkan Gejala dan Jalani Isolasi Mandiri
PSSI sendiri mengambil keputusan bahwa selama bulan Maret hingga Juni adalah dalam posisi force majeure, dimana tim berhak memangkas gaji pemain dan tim pelatih hingga 75 persen.
"Kita pasti sangat keberatan sekali dengan keputusan 25%, maksimal loh itu."
"Kita menyatakan keberatan dengan keputusan tersebut karena kita tidak dilibatkan terus kita juga keberatan maksimal 25%."
"kita menuntut bulan Maret dibayar full karena pemain sudah bekerja penuh," tegas Riza.
Kompetisi dalam negeri, khususnya Liga 1 dan Liga 2 2020 saat ini sedang dalam masa penundaan setidaknya hingga 29 Mei 2020 mendatang.
(Tribunnews/Haikal)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.