Deretan Top Skorer Format Kompetisi ISL hingga Liga 1: Catatan Unik Milik Boaz Salossa
Peraih atau penyandang gelar top skorer merupakan capaian yang presitisius bagi seorang pemain sepak bola.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Peraih atau penyandang gelar top skorer merupakan capaian yang presitisius bagi seorang pemain sepak bola.
Pun dengan pemain yang berkancah di kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Indonesia.
Seorang pemain yang mampu menyandang gelar top skorer akan mampu menambah nilai jual dari pemain di bursa transfer nantinya.
Meskipun kadang tak menjadi tolak ukur dapat sukses di musim selanjutnya, namun pasang surut suatu pencapaian pemain dinilai wajar.
Baca: Deretan Tim Liga 1 2020 yang Buka Donasi untuk Perangi Covid-19, Persija, Bali United hingga PSIS
Baca: Daftar Pemain Liga 1 yang Lelang Jersey & Donasi untuk Perangi Covid-19, Riko, Simic Hingga M Rio
Sejak format kompetisi bernama Indonesia Super League (ISL) hingga berubah nama menjadi Liga 1, belum ada pemain yang dapat meraih gelar tersebut secara back to back.
Format kompetisi ISL dimulai pada musim 2008/2009, di mana kala itu Persipura Jayapura mampu menjadi kampiun.
Catatan manis tersebut ditambah dengan torehan pribadi mengesankan dari Boaz Salossa yang menjadi top skorer kala itu.
Ia bersanding dengan penyerang Persib Bandung, yakni Cristian El Loco Gonzales dengan lesakan 28 gol.
Namun torehan tersebut kemudian tak mampu dipertahankan oleh kedua pemain.
Tepatnya di ISL musim 2009/2010, saat Arema FC menjadi kampiun di kompetisi tersebut, justru Aldo Bareto lah yang mampu meraih predikat pencetak gol terbanyak kala itu.
Pemain asal Paraguay yang musim tersebut merumput bersama PKT Bontang berhasil mengoyak jala lawan sebanyak 19 kali.
Baca: Termasuk Simic, Deretan Pemain Liga 1 Lelang Jersey dan Donasi untuk Perangi Covid-19
Baca: Liga 1 2020 Berhenti Pemain Bali United Ini Pulang ke Swedia Padahal Warga Negara Iraq
Musim tersebut ia memiliki duet yang tak kalah garangnya yakni Kenji Adachihara dengan lesakan 12 golnya bersama PKT Bontang.
Kemudian di kompetisi ISL 2010/2011, ketika Persipura kembali menjadi kampiun, Boas Saloss kembali menjadi top skorer musim tersebut.
Ia mampu menjadi striekr paling tajam bersama Mutiara Hitam dengan lesakan 26 golny.
Di musim selanjutnya ketika Sriwijaya FC menjad jawara di ISL 2011/2012, justru bergantian kini Alberto Goncalves yang menjadi top skorer.
Beto yang kala itu menjadi striekr andalan Persiputra Jayapura mampu mengemas 25 gol.
Persipura Jayapura kembali manancapkan dominasinya di ISL musim 2013 dengan menjadi kampiun.
Lagi-lagi nama Boas Salossa muncul ke permukaan sebagai striker menjanjikan milik Mutiara Hitam.
Ia mampu kembali menjadi top skorer ISL musim 2013 dengan leskakn 23 golnya.
Catatan uniknya ialah ketika Persipura Jayapura juara ISL, baik musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013, Boas Salossa selalu menjadi sebagai top skorer.
Selain catatan unik yang mampu ditorehkan Boas, terdapat capaian fantastis yang mampu ditorehkan Sylvano Comvalius bersama Bali United.
Kala Bhayangkara FC menjadi kampiun di Liga 1 musim 2017, pemain asal Belanda itu mencetak gol lebh dari 30 lesakan, tepatnya ialah 37 kali merobek jala tim lawan.
Catatan tersebut hingga kini belum di patahkan olh pemain manapun di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Daftar Top Skorer Format ISL hingga Liga 1:
ISL 2008/2009
Boaz Solossa: 26 gol (Persipura)
ISL 2009/2010
Aldo Baretto: 19 gol (Bontang FC)
ISL 2010/2011
Boaz Solossa: 22 gol (Persipura)
ISL 2011/2012
Alberto Goncalves: 22 gol (Persipura)
ISL 2013
Boaz Solossa: 25 gol (Persipura)
ISL 2014
Emmanuel Kenmogne: 25 gol (Persebaya ISL)
ISL 2015
Kompetisi Dihentikan
ISC ( Indonesia Soccer Championship) 2016
Alberto Goncalves: 25 gol (Sriwijaya FC)
Liga 1 2017
Sylvano Comvalius: 37 gol (Bali United)
Liga 1 2018
Aleksandar Rakic: 21 gol (PS Tira)
Liga 1 2019
Marko Simic: 28 gol (Persija Jakarta)
(Tribunnews.com/Giri)