Liga Inggris Belum Tentu Bergulir Bulan Mei dan Terapkan Kebijakan Pemotongan Gaji 30%
Liga Inggris belum tentu bergulir pada Mei dan terapkan kebijakan pemotongan gaji sebesar 30 persen.
Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Liga Inggris hanya akan bergulir apabila situasi sudah kondusif.
Beberapa pekan lalu, Liga Inggris dihentikan karena wabah virus corona yang meluas di seluruh dunia.
Dengan adanya wabah tersebut, Liga Inggris dihentikan dan rencananya akan kembali bergulir di bulan Mei 2020.
Namun, hasil rapat terbaru operator Liga Inggris mengubah keputusan tersebut.
Baca: Serangan Balik Andros Townsend terhadap Tuduhan Politisi Inggris
Baca: Marko Simic Lelang Medali Juara untuk Lawan Covid-19, Sebut Jakarta sebagai Rumah Kedua
Liga Inggris dipastikan hanya akan bergulir, jika situasi sudah kembali kondusif dan aman.
Hal tersebut tertuang dalam pernytaan resmi di website Premier League.
Setelah mengadakan pertemuan antara pihak klub, operator dan pemangku kebijakan terkait, Liga Inggris dipastikan hanya akan bergulir apabila situasi sudah kembali kondusif.
Pihak Operator Liga juga bekerjasama dengan pihak Kerajaan Inggris dan kementerian terkait untuk penyelengaraan Liga.
Artinya, semua kompetisi di Inggris seperti Piala FA dan Championship Division hingga National League dipastikan akan ditunda.
Selain itu, klub-klub Liga Inggris juga sepakat untuk mengurangi gaji pemain sebesar 30 persen untuk menyeimbangkan keuangan klub yang saat ini nyaris tanpa pemasukan akibat liga yang terhenti.
Pembahasan ini diikuti oleh FA, EFL (Operator Championship Division hingga National League) dan Premier League.
Liga-liga di Eropa kemungkinan besar akan kembali mulai bulan Juli.
Saat ini, UEFA, European Club Association (ECA) dan European Leagues (EL) telah bertemu dan menghasilkan keputusan untuk memulai kembali liga-liga di Eropa pada Juli.
Baca: UEFA Tunda Semua Kompetisi dan Agenda Sepakbola Termasuk Liga Champions dan Liga Europa 2019-2020
Baca: Gelaran Liga Inggris Harus Dihentikan kata Kevin De Bruyne
Dikutip Tribunnews dari laman Sky Sports, 55 anggota dari tiga komite sudah bertemu pada Rabu (1/4/2020) malam.
Di dalam 55 anggota tersebut terdapat perwakilan klub, liga dan asosiasi sepakbola negara.
Mereka menganggap Juli adalah waktu yang tepat untuk memulai kembali Liga yang terhenti karena wabah virus corona.
"Adalah hal yang sangat penting untuk menjelaskan meskipun wabah sedang menyerang, tidak menghalangi kompetisi yang sedang berjalan, semua gelar ditentukan oleh hasil pertandingan."
"Sebagai bentuk dari tanggung jawab dalam olahraga, kami memastikan, semua sudah direncanakan dan semua kemungkinan sudah kami analisis, sehingga kami memiliki solusi."
"Kami yakin, sepakbola bisa kembali dalam beberapa bulan, yang tentu ditentukan oleh otoritas terkait dan kami yakin, segala keputusan untuk menyelesaikan liga saat ini adalah hal yang prematur dan tidak adil," seperti penjelasan resmi UEFA.
UEFA akan kembali menggelar rapat pada Rabu (8/4/2020) mendatang.
Pernyataan yang dilontarkan UEFA tidak lepas dari beberapa liga yang mendesak penghentian kompetisi.
Belanda misalnya, beberapa klub dan otoritas liga meminta pada induk sepak bola mereka, KNVB untuk menghentikan Liga di tengah wabah.
Pihak UEFA kini bekerja keras untuk menyiapkan semuanya agar paling lambat liga bisa kembali berjalan pada 30 Juni 2020.
"Kami menyiapkan tim dan beberapa pertemuan untuk memastikan kompetisi tetap berjalan, kami menyiapkan rencana untuk itu.
"Fokus saat ini untuk membuat skenario Liga selesai di bulan Juli dan Agustus, untuk membuat jadwal UEFA dan liga domestik sejalan, manajemen waktu sangat penting saat ini dengan jadwal yang sangat terlambat."
"Krisis kesehatan saat ini yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19, memberikan ancaman terhadap kesehatan masyarakat."
"Ini merupakan prioritas nomor satu yang tidak terbantahkan, telah secara dramatis menghantam semua industri dan sektor ekonomi."
Demikian isi surat yang ditandatangani Presiden UEFA Aleksander Ceferin, Ketua ECA Andrea Agnelli, dan Presiden El Lars-Christer Olsson.
Baca: Pesenam Amerika Serikat Menangis Dengar Berita Penundaan Olimpiade Tokyo 2020
Diketahui, pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan.
Satu di antaranya menunda gelaran Liga Champions dan Liga Europa edisi 2019-2020.
Sedianya, kedua kompetisi sepak bola level klub Eropa itu akan berakhir pada Mei mendatang.
Namun, karena wabah virus corona yang tak kunjung mereda, UEFA menunda hajatan ini dengan alasan kesehatan atlet dan penonton.
Selain menunda gelaran Liga Champions dan Liga Europa musim ini, UEFA juga mengeluarkan beberapa keputusan lainnya.
Semua pertandingan tim nasional untuk pria dan wanita akan dimainkan pada Juni 2020 ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Ini termasuk pertandingan play-off untuk Euro 2020 dan pertandingan kualifikasi untuk UEFA Women's EURO atau Piala Eropa Wanita 2021.
(Tribunnews.com/Gigih)