TRIBUNNEWSCOM - Pemain yang sampai sekarang ini masih dielu-elukan oleh pendukung AC Milan ialah Ricardo Kaka.

Ricardo Kaka merupakan satu diantara pemain yang dapat dianggap legenda dari AC Milan berkat penampilan ciamiknya.

Tak sampai disitu, Kaka juga berhasil menyumbangkan sejumlah trofi bergengsi untuk AC Milan, diantaranya ialah Gelar Scudetto, Liga Champions hingga Piala Dunia Antar Klub.

Baca: AC Milan Incar Arkadiusz Milik Dari Napoli

Baca: Kisah Cinta Andriy Shevchenko dan Ricardo Kaka pada AC Milan

Selain itu, bersama AC Milan, Ricardo Kaka juga pernah menyabet gelar pemain terbaik dunia (Ballon d'or) di tahun 2007.

Meskipun memiliki deretan kenangan manis, namun Kaka juga mengungkapkan bahwa selama membela Rossoneri, ia mempunyai kenangan pahit yang tak bisa ia lupakan.

"Saya tidak hanya satu memiliki memori manis di AC Milan, begita banyak kenangan indah dan yang terbaik dalam karir saya di sana."

"Trofi Liga Champions di tahun 2007, Piala Dunia Antar Klub hingga Ballon d'Or merupakan kenangan manisku bersama mereka (AC Milan).," terang Ricardo Kaka seperti yang dilansir dari Football Italia.

Meskipun demikian, Kaka mengakui tak bisa melupakan memori pahit kala timnya menelan kekalahan dari liverpool di partai puncak Liga Champions, tepatnya terjadi di tahun 2005.

Final Liga Champions musim 2004/2005 yang mempertemukan Liverpool Vs AC Milan mungkin menjadi salah satu partai paling dramatis dalam sejarah sepak bola Eropa.

Laga final yang digelar pada tanggal 25 Mei 2005 di Stadion Istanbul, Turki tersebut dimenangkan oleh Liverpool lewat drama adu penalti.

Pertandingan tersebut seharusnya bisa menjadi pesta bagi AC Milan, karena Kaka cs sudah unggul 3-0 di babak pertama.

Baca: Ricardo Kaka Akui Momen Terbaik dan Terburuknya Ada di AC Milan

Baca: Zlatan Ibrahimovic Kontraknya Bersama AC Milan Selesai Akhir Musim Ini

Lini belakang Liverpool yang sedikit rapuh di awal pertandingan, memberikan celah bagi para penyerang AC Milan yang berisikan nama-nama terkenal saat itu seperti Andrey Shevchenko hingga Hernan Crespo.

Tetapi petaka terjadi di babak kedua, Liverpool berhasil membalas tiga gol hanya dalam waktu enam menit saja.

PelatihThe Reds kala itu, Rafael Benitez berhasil memberikan semangat kepada Steven Gerrard dkk untuk bermain atraktif dari menit awal babak kedua.