Pesepak Bola yang Pernah Berjuang Melawan Meningitis
Daniel Stiurridge (Chelsea), Robert Huth (Stoke City), dan Lee Sharpe (Man United) pernah bejuang melawan penyakit meningitis, simak kisahnya di sini.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Meningitis terkadang sulit untuk dikenali, karena memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.
Meningitis disebabkan oleh banyak hal seperti infeksi bakteri, virus, jamur atau parasit.
Dalam kondisi tertentu, bisa mengakibatkan lemahnya sistem imun, dan memicu munculnya meningitis.
Ada dua jenis utama meningitis, yakni virus dan bakteri.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk mereka pesepak bola.
Baca: Apa itu Penyakit Meningitis? Berikut Penyebab dan Gejala Ringan hingga Berat yang Dirasakan
Baca: Prosedur Suntik Vaksin Meningitis Menjelang Ibadah Umrah, Lengkap dengan Biaya
Mantan pemain Chelsea dan Liverpool, Daniel Sturridge, bek Stoke City Robert Hurt, sayap Manchester United Lee Sharpe pernah berjuang dari penyakit ini.
1. Daniel Sturridge (Chelsea)
Penyerang Trobzonspor, Daniel Stirridge berterima kasih kepada dokter tim Chelsea karena telah menyelamatkanya dari Olimpiade London 2012.
Sturridge saat itu hampir menarik diri dari skuat The Three Lions karena mengalami meningitis.
"Tim medis Chelsea telah memantau dengan cermat segala sesuatu dan mereka para dokter dan perawat di Rumah Sakit St Mary."
"Untungnya, saya mulai merasa jauh lebih baik dan saya optimis bisa mngikuti olimpiade," kata Sturridge dikutip dari Daily Mail, pemberitaan 4 Juli 2012.
Pelatih Chelsea saat itu, Roberto Di matteo mengatakan, Sturridge mengalami meningitis karena virus.
"Daniel (Sturridge) meningitis karena virus, tetapi saya berbicara dengannya dan dia merasa lebih baik sekarang," ucap pelatih yang membawa Chelsea juara Liga Champions itu.
2. Robert Huth (Stoke City)
Robert Huth menghabiskan 4 malam di rumah sakit dalam perjuangan melawan penyakitnya, meningitis kala itu.
Pemain Stoke City berusia 28 tahun kala itu (2012) menjelaskan bagaimana dia bisa pulih dari meningitis.
"Saya hanya berlatih dua kali sejak saya keluar dari rumah sakit, jadi saya senang bisa melewati seluruh pertandingan," ucap Robert Huth dalam pemberitaan BBC 20 Agustus 2020.
"Aku tidak tahu banyak tentang itu (meningitis), tapi aku tahu itu bisa membunuhmu dalam kasus yang paling buruk," lanjjutnya.
Dalam pemberitaan di atas, Huth dikabarkan terjangkit meningitis saat Stoke City melakukan tur pra-musim ke Amerika Serikat.
"Aku tidak merasa sangat baik ketika berada di sana," jelasnya.
"Dalam penerbangan pulang, saya bisa merasakannya semakin buruk dan 35.000 kaki di langit bukan tempat yang bagus untuk merasakan kesehatan menurun dengan cepat."
"Ketika sampai di rumah, keadaannya tidak membaik dan ketika saya sakit kepala makin menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, klub berpesan kepada saya untuk ke rumah sakit menjalani tes," lanjutnya.
Robert Huth saat ini sempat berfikir dia hanya merasa jetlag setelah terbang pulang dari Amerika, namun itu adalah meningitis.
Dengan gejala di atas, medis tim dan dokter rumah sakit bergegas dengan cepat untuk menyelamatkan Huth.
"Staf medis klub bereaksi dengan tegas dan para dokter di rumah sakit luar biasa. Saya menghabiskan sebagian besar waktu tidur dengan pemberian infus dan ditransfer ke peralatan dan setelah tiga hari, saya mulai merasa lebih baik," tutupnya.
3. Lee Sharpe (Manchester United)
Legenda Timnas Inggris sekaligus mantan pemain Manchester United Lee Sharpe menderita meningitis pada tahun 1992.
Dokter Manchester United saat itu, Francis McHugh mengatakan, ada dua jenis meningitis, virus dan bakteri.
Dan Lee Sharpe mengalami meningitis yang versi virus, yang umumnya dikenal tak berbahaya.
"Tidak ada perawatan untuk penyakit ini kecuali istirahat total. Tidak ada alasan mengapa ia tidak harus pulih untuk bermain sebaik yang pernah dilakukannya," ucap sang dokter, dikutip dari Indenpendent, pada pemberitaan 18 Agustus 1992.
Setelah pulih, Lee bisa kembali ke permainan terbaiknya di Manchester United.
Salah satu gol yang paling berkesan datang di Liga Champions 1994-1995, saat Manchester United melawan Barcelona.
Delapan tahun berseragam Setan Merah -julukan Man United-, Lee Sharpe bergabung dengan sang rival Leeds United.
(Tribunnews.com/Sina)