Kepribadian Zinedine Zidane Dapat Sanjungan dari Eks Bek Juventus
Zinedine Zidane dapat dikatakan menjadi salah satu pesepak bola terbaik yang pernah lahir ke dunia karena ia bisa sukses baik sebagai pemain & pelatih
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Zinedine Zidane dapat dikatakan menjadi salah satu pesepak bola terbaik yang pernah lahir ke dunia.
Bagaimana tidak, Zinedine Zidane mampu menorehkan kesuksesan dalam karir sepak bolanya baik sebagai pemain maupun pelatih.
Selain itu, kepribadian yang dimiliki oleh Zinedine Zidane juga cukup mengagumkan.
Salah seorang mantan bek Juventus yakni Paolo Montero menjadi salah satu sosok yang mengagumi kepribadian sosok 'Zizou'.
Baca: Zidane Bidik David Alaba Andaikan Marcelo Tinggalkan Real Madrid
Paolo Montero sendiri pernah bermain bersama Zinedine Zidane sebelum sang pemain memutuskan pindah ke Real Madrid pada tahun 2001.
"Di tim Juventus itu kami memiliki pemain seperti Alessandro Del Piero dan Zinedine Zidane yang bisa memenangkan pertandingan kami," ujar Paolo Montero kepada Sky Sport, dilansir dari Marca.
"Zizou bagi saya adalah salah satu yang paling rendah hati yang saya tahu dan banyak pemain hebat telah bermain untuk Juventus," lanjutnya.
Kepribadian mengagumkan yang dimiliki Zindezine Zidane dinilai Paolo Mentoro sebagai hal yang mustahil orang lain membencinya.
"Mustahil untuk tidak mencintai sosok Zidane," jelas Montero.
Zidane memang memiliki kepribadian yang tak seperti pesepakbola kebanyakan.
Zidane tetap menjadi sosok pemalu, dingin, tenang, dan tak banyak berbicara, hanya berbicara lewat kemampuan sepakbolanya.
Disamping itu, Paolo Montero juga mengungkit kenangan pahit ketika timnya gagal mendulang kemenangan di partai final Liga Champions 1998.
Baca: Punya Kebiasaan Baru, Zidane Pisah 2 Gelandang Paling Setia di Real Madrid
Baca: Evolusi Zinedine Zidane untuk Real Madrid, Peremajaan Skuat hingga Lepas Pilar Penting
Dimana, Juventus secara tragis harus takluk dari Real Madrid di laga final.
Kekalahan tersebut ternyata menjadi salah satu kekecewaan terbesar Paolo Montero dalam karir sepak bolanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.