Annisa Zhafarina Jadi Kandidat Sekjen PSSI, Sang Ayah Tidak Memaksa & Anggap Sebagai Perjalan Karier
Perempuan yang akrab disapa Nisa ini dirasa pantas untuk menduduki kursi Sekjen PSSI lantaran telah berkecimpung di dunia sepak bola.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Achsanul Qosasi sebut pencalonan putrinya, yakni Annisa Zhafarina Qosasi dalam kandidat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI merupakan sebagai proses dalam berkarier dan tidak akan memaksanya.
Nama Annisa Zhafarina masuk bursa kandidat pengganti Ratu Tisha Destria setelah mundur dari jabatan Sekjen PSSI.
Ratu Tisha telah mengirimkan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum PSSI pada Senin (13/4/2020) dan juga telah mengumukan pengunduran dirinya melalui instagram resmi miliknya.
Tisha sendiri diangkat menjadi Sekjen PSSI sejak 17 Juli 2017 hingga pengunduran dirinya kemarin.
Baca: Rapat Exco PSSI Akan Tentukan Nasib Pengunduran Diri Ratu Tisha
Baca: Alasan Sriwijaya FC Ngebet Rekrut Ratu Tisha, Bantu Pembinaan Usia Dini & Jadi Daya Tarik
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, pria yang menjabat sebagai Presiden Madura United tersebut menganggap pencalonan Annisa merupakan proses pematangan dan kedewasaan.
Perempuan yang akrab disapa Nisa ini dirasa pantas untuk menduduki kursi Sekjen PSSI lantaran telah berkecimpung di dunia sepak bola maupun proses pengambilan sertifikasi UEFA yang sedang dijalankan.
Annissa Zhafarina sendiri saat ini tercatat sebagai peserta Certificate of Advanced Studies UEFA in Football Management/UEFA CFM di Nyon, Vaud, Switzerland.
Perempuan kelahiran 13 April 1995 ini juga menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) Madura United sejak 2018 hingga sekarang.
Berkaca pada apa yang telah dilakukan Nisa dalam dunia sepak bola, sang ayah tidak memaksakan posisi Sekjen PSSI padanya.
Baca: Tanggapan Gede Widiade Terkait Pengunduran Diri Ratu Tisha Sebagai Sekjen PSSI
Bahkan pria asli Sumenep Jawa Timur ini memberi kebebasan pada Nisa demi kematangan dan kedewasaanya dalam berkarier.
"Nisa tidak harus jadi sekjen, tidak harus juga menjadi orang penting di PSSI."
"Biar saja dia berproses demi kematangan dan kedewasaan dia dalam menyongsong karier dan masa depan di bidang apapun yang dia sukai,” kata Achsanul seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Meski begitu, Achsanul akan memberikan dukungan sebagai seorang ayah dan memastikan tidak akan ikut campur dalam pencalonan putrinya.
"Saya pribadi mendukung langkahnya. Isu tentang sekjen yang memunculkan namanya silahkan dikritik dengan masukan yang baik, saya tidak mau terlibat," tutupnya.