Sosok Musuh Terbesar Stevan Gerrard Terungkap, Ternyata Pernah Merumput Bersama di Liverpool
Salah seorang mantan pemain Liverpool, Sinama Pongolle menyebut El Hadji Diouf sebagai musuh terbesar Steven Gerrard dalam karir sepak bolanya.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Steven Gerrard dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan tegas baik di dalam maupun luar lapangan.
Mantan pemain Timnas Inggris tersebut juga dinisbatkan sebagai kapten Liverpool yang memiliki masa jabatan terlama di Anfield.
Gerrard sendiri ditunjuk sebagai kapten pertama kali oleh Gerrard Houllier selaku pelatih Liverpool saat itu pada tahun 2003.
Selama 12 tahun, Gerrard tampil sebagai kapten utama Liverpool di atas lapangan hijau.
Publik Anfield bahkan pernah menyematkan status Kapten Fantastis kepada Gerrard atas perannya yang luar biasa bersama The Reds.
Dibalik kebijaksanaannya ternyata Gerrard pernah marah besar dan tak segan melontarkan kata-kata buruk kepada salah seorang pesepak bola.
Baca: Paul Pogba Ingatkan Paul Scholes Kepada Sosok Steven Gerrard
Baca: Steven Gerrard Saat Tumbuh Dewasa Ternyata Penggemar Berat Roy Keane
Gerrard terungkap pernah mengeluarkan kata-kata buruk kepada mantan rekan setimnya, El Hadji Diouf.
Kemarahan tersebut didasari oleh sikap Diouf yang tidak menghargai Gerrard selaku kapten Liverpool.
Hal itu diungkapkan oleh mantan pemain Liverpool pada masa itu yakni Sinama Pongolle.
Pongolle mengaku cukup terkejut dengan tindakan Gerrard ketika berseteru panas dengan Diouf.
"Saya terkejut melihat perseteruan antara Diouf dan Gerrard, kurasa itu bukan perilaku seorang pemain besar," ungkap Pongolle, dikutip dari Bongda.
Baca: Bukan Luis Suarez, Gerrard Lebih Suka Bermain bersama Fernando Torres
Lebih lanjut, Pongolle menyebut kejadian tersebut terjadi dalam sebuah pertandingan pra-musim tepanya jeda babak pertama.
"Setelah akhir babak pertama, Gerrard pergi ke ruang ganti dan berteriak pada Diouf," ungkit Pongolle.
"Kamu harus mengoper bola dan melewati banyak orang, hanya saja karena bahasa Inggris Diouf tidak terlalu bagus sehingga dia tidak banyak bicara namun berteriak dengan kata-kata vulgar," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.