Kenangan Ony Kurniawan 'One Man Club' Bersama PSIM Jogja
Ony dipandang sebagai bagian tak terpisahkan dalam cerita kejayaan klub berjulukan Laskar Mataram itu, kala merajai panggung kompetisi Divisi I 2005,
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Tak berhenti disitu, pada malam hari saat pemain sedang bersantai di loby hotel, lagi-lagi datang oknum suporter yang mencaci-maki dan melakukan teror.
Puncaknya adalah saat pertandingan berlangsung. Tiap kali terjadi pelanggaran, oknum suporter merangsek ke dalam lapangan dan menyerang pemain dan juga official tim PSIM.
"Saya kena lempar batu di bagian pelipis, Abda Ali juga terluka di bagian kepala. Ada juga yang terkena pukulan suporter tuan rumah," kenang Ony.
Bahkan pemain PSIM saat itu, Zaenal Arifin sampai menangis dan takut untuk melanjutkan pertandingan.
"Itu pertandingan paling gila sepanjang perjalanan karier saya," ujar Ony.
Ony resmi mengakhiri karirnya di lapangan hijau bersama PSIM pada laga perpisahan, Jumat (17/11/2017) silam.
Pertandingan ini menutup perjalanan panjangnya selama 16 tahun membela PSIM, satu-satunya tim yang ia bela. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja dengan judul Jejak Karier Ony Kurniawan 'One Man Club' Bersama PSIm Yogyakarta