Dimitar Berbatov Ungkap Perkataan Sir Alex Ferguson yang Menyakitinya
Mantan penyerang Manchester United, Dirmitar Berbatov mengungkapkan perkataan Sir Alex Ferguson yang membuatnya sakit hati.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Mantan penyerang Manchester United, Dirmitar Berbatov mengungkapkan perkataan Sir Alex Ferguson yang membuatnya sakit hati.
Berbatov adalah salah satu penyerang tajam yang pernah membela Manchester United.
Tapi ada satu misteri yang sempat membuat heran banyak pihak ketika di final Liga Champions 2011, Berbatov tidak dimainkan oleh Ferguson yang kala itu masih menjadi pelatih MU.
Baca: Liga Inggris Diupayakan Klub Anggota Bisa Dilanjutkan di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Dean Henderson Berpeluang Kembali ke Manchester United, David De Gea Isyaratkan Siap Bersaing
Bahkan sosok yang biasa dipanggil Berba ini tidak ada dalam nama pemain pengganti.
Berbatov pun mengungkapkan sebelum laga dirinya mendapat telepon dari sang pelatih bahwa ia tidak dibawa.
Ferguson pun kala itu meneleponnya dengan meminta maaf.
"Itu sebelum pertandingan, dia menelepon saya dan berkata, 'Berbs ini membunuhku, tapi saya membutuhkan kamu keluar dari tim'," jelas Berbatov kepada Talksport.
Setelah mendengar itu, dirinya merasa sakit karena dia saat itu merupakan topskor klub di Liga Inggris.
Pada musim 2010/2011 tersebut, Berbatov menjadi topskor Liga Inggris berasa Carlos Tevez dengan 20 gol.
Baca: Manchester United Harusnya Merekrut Pemain Seperti Javier Hernandez kata Rafael
Baca: Manchester United Terdongkrak Penampilannya Oleh Bruno Fernandes Sudah Diprediksi Juergen Klopp
“Jadi seperti itu dan sangat menyakitkan untuk mendengar itu karena saya adalah pencetak gol tim dan Liga Inggris," ungkap Berba.
Padahal sebelumnya, berba sudah sangat percaya diri bisa diandalkan di lini tengah saat melawan Barcelona.
Dirinya pun merasa terkejut dengan keputusan Ferguson itu.
"Saya terkejut karena saya merasa sangat percaya diri jika saya bisa menembak dari manapun, itu akan masuk."
"Jadi itu kejutan bagi saya, tetapi pada akhirnya itu seperti itu." terang pria Bulgaria tersebut.