Performa Kim Kurniawan di Persib Bandung, Jadi Kunci Sukses Bersama Omid Nazari
Statistik Persib Bandung : Performa Kim Kunriawan, Jadi Kunci Robert Alberts Bersama Omid Nazari
Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gelandang Persib Bandung, Kim Jeffrey Kurniawan, mencatatkan statistik apik selama bermain untuk Pangeran Biru.
Mantan gelandang Persema Malang dan Pelita Bandung Raya ini, sudah bergabung bersama Persib Bandung sejak Indonesia Soccer Championship (ISC).
Dikutip Tribunnews dari laman resmi klub, di tahun 2017, Kim Kurniawan mencatatkan penampilan terbanyaknya bersama Persib Bandung.
Tahun 2017 menjadi tahun tersibuk bagi gelandang berkebangsaan Jerman itu.
Kim Jeffrey Kurniawan bersama Persib Bandung di era Liga 1 atau sejak pertama kali digulirkan 2017 lalu.
Baca: Pelatih Persib Bandung Puas dengan Perkembangan Pemainnya di Program Latihan Mandiri
Baca: Pelatih Persija Jakarta Pantau Perkembangan Pemain dari Brasil
Di tahun ini, Kim baru mencatatkan tiga kali penampilan dari tiga laga yang dijalani Pangeran Biru.
Kompetisi Liga 1 2020 saat ini berada di masa penundaan akibat pandemi global Covid-19.
Penampilan Kim untuk Persib pada 2017 merupakan yang terbanyak ketimbang di tahun-tahun berikutnya.
Ia tampil sebanyak 24 kali atau bermain selama 1.910 menit di lapangan.
Tercatat 22 kali, ia dipercaya sebagai starter dan sisanya sebagai pemain pengganti.
Pada 2018, Kim mengalami penurunan, yakni hanya tampil tujuh kali, empat di antaranya sebagai starter.
Catatan itu tak lepas dari cedera patah tulang fibula saat melakoni laga kontra Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo, 3 November 2017.
Setelah dinyatakan pulih, Kim bangkit dan kembali menunjukkan peran sentralnya di lini tengah Persib Bandung.
Ia mencatatkan 19 kali penampilan di tahun 2019, sembilan sebagai starter dan sepuluh kali sebagai pemain pengganti.
Nama Kim Kurniawan musim lalu memang tenggelam, tetapi kini pemain kelahiran Jerman ini menjelma menjadi nyawa baru bagi Persib Bandung.
Musim lalu, bukan musim terbaik bagi Kim Kurniawan.
Gelandang berusia 29 tahun ini, kesulitan untuk menembus tim utama Persib Bandung.
Kim, ia hanya mengemas 19 penampilan dengan menit bermain sebanyak 788 menit.
Lini tengah Persib yang sudah sangat sesak dengan adanya pemain-pemain berlabel bintang menjadi sebabnya.
Ditambah lagi cedera yang sempat memaksanya absen selama nyaris satu musim penuh.
Hal ini tentu membuat keraguan muncul mengenai kualitas Kim Kurniawan.
Kritik dari para supporter Persib Bandung yang kerap mengatakan Kim sudah habis, dijawabnya di musim ini.
Ia pun harus berterima kasih dengan taktikal Robert Alberts.
Musim lalu, Persib Bandung bermain dengan skema 4-3-3, dengan satu gelandang bertahan dan dua gelandang yang lebih banyak membantu serangan.
Tentu, sulit bagi Kim bersaing di posisi gelandang bertahan dengan adanya sosok Dedi Kusnadar, Omid Nazari, hingga Hariono.
Bahkan untuk bersaing dengan Rene Mihelic di sektor gelandang serang pun Kim kesulitan.
Lalu, apa yang dilakukan Robert Alberts sehingga Kim Kurniawan mendapatkan tempat musim ini?
Pelatih asal Belanda ini mengubah skemanya.
Sempat dikabarkan menggunakan skema tiga pemain bertahan, Robert Alberts justru bermain dengan skema 4-4-2.
Ini untuk mengakomodasi duet baru Persib Bandung: Wander Luiz-Geoffrey Castillion yang kini menjadi andalan.
Perubahan dari skema 4-3-3 ke 4-4-2 juga membutuhkan penyesuaian.
Dengan 4-3-3 Persib jika dijabarkan menjadi 4-1-2-2-1, skema 4-4-2 Persib menggunakan dua gelandang tengah dengan tipikal berbeda.
Baca: Persib Bandung Resmi Perpanjang Kontrak Omid Nazari Selama Satu Musim
Adalah hal yang mirip dengan apa yang dilakukan Manchester United dan Arsenal era 90-an di mana mereka punya duet gelandang andalan: Keane-Scholes dan Vieira-Gilberto Silva.
Pun demikian dengan Persib Bandung, Kim Kurniawan adalah potongan puzzle penting.
Dirinya akan menjadi gelandang box to box, sedangkan duetnya Omid Nazari menjadi gelandang pelindung lini belakang.
Duet baru inilah yang sebenarnya jauh lebih penting dari duet Wander Luiz-Geoffrey Castillion.
Buktinya laga pekan kedua kala Persib Bandung menghadapi Arema FC.
Kim Kurniawan dan Omid Nazari diturunkan sejak menit awal, dibuat mati kutu dengan pressing ketat dari gelandang Arema seperti Dendi Santoso ataupun Hendro Siswanto.
Tampak, Mario Gomez sudah mengantisipasi daya ledak Kim Kurniawan sejak awal.
Sulitnya Kim menguasai bola membuat aliran serangan Persib Bandung tersendat.
Ditambah dengan Esteban Vizcarra yang agak terlambat dalam menjemput bola.
Pun dengan Omid Nazari yang harus mati-matian mematikan pergerakan Kushedya Hari Yudo.
Persib benar-benar kesulitan.
Peluang penalti pertama Persib Bandung tidak lepas dari Kim yang berhasil lepas dari pengawalan ketat pemain Arema FC dan melihat posisi Castillion yan terbebas.
Gol pertama Persib Bandung juga kembali ada peran Kim Kurniawan yang d iluar dugaan berhasil memenangi duel udara dengan Johan Alfarizi di lini tengah.
Bola kemudian jatuh kepada Geoffrey Castillion, sebelum melakukan bola flick yang salah diantisipasi oleh Syaiful Indra Cahya.
Tetapi, meskipun kini menjadi bagian dari Persib Bandung, Kim tetap merendah.
Menurutnya apa yang dilakukannya tidak lepas dari peran rekan setimnya.
"Ya tentunya senang dan selalu yang saya katakan individual tidak penting, tim meraih dua hasil positif di dua awal jadi modal yang bagus buat skuad Persib," kata Kim, dikutip dari laman Liga Indonesia.
Apabila Kim Kurniawan bisa konsisten hingga akhir musim, tanpa mengalami cedera, bukan tidak mungkin Persib Bandung bisa menjadi juara.
Panggilan Timnas Indonesia juga bisa kembali didapatnya.
Terakhir, Kim mendapatkan paggilan Timnas pada 2015.
(Tribunnews.com/Gigih)