Fabio Cannavaro Berhasrat jadi Pelatih Real Madrid & Timnas Italia
Kapten Italia saat merengkuh gelar Piala Dunia 2006, Fabio Cannavaro akhir-akhir ini berbicara tentang sebuah impian yang kelak ingin ia wujudkan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Di tahun yang sama ia juga memperoleh penghargaan Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.
Fabio Cannavaro Ragu Kompetisi Sepak Bola Eropa Akan Segera Bergulir
Peraih Ballon d'Or 2006, Fabio Cannavaro mengaku ragu kompetisi sepak bola di Benua Biru akan segera bergulir ditengah situasi pandemi virus corona.
Seperti yang kita ketahui, beberapa pertandingan sepak bola di berbagai belahan dunia harus mengalami penundaan dengan alasan keamanan karena virus corona.
Kompetisi sepak bola mulai Liga Champions Eropa, Liga Inggris, Liga Spanyol, Liga Italia, hingga Liga Jerman terpaksa ditunda mengantisipasi dampak penyebaran corona.
Bahkan, turnamen sekelas Euro dan Copa America 2020 terpaksa ditunda dengan alasan yang sama.
Baca: Gelandang Manchester City Unggulu Lionel Messi sebagai Pemain Paling Kreatif di Eropa
Fabio Cannavaro pun juga turut memberikan pendapatnya terkait situasi pelik yang terjadi saat ini.
Mantan pemain Real Madrid dan Juventus tersebut percaya akan cukup sulit bagi sepak bola Eropa untuk dilanjutkan demi menuntaskan keberjalanan musim ini.
"Dalam waktu kurang dari sebulan kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi di dunia ini," ujar Fabio Cannavaro, dikutip dari Sportskeeda.
"Saya pikir ini akan memakan waktu lebih lama utama di Italia maupun Spanyol sehingga sangat sulit bagi sepak bola Eropa untuk kembali demi menuntaskan musim ini," jelasnya.
Pria yang membawa Italia merengkuh gelar juara Piala Dunia 2006 tersebut juga berbicara mengenai situasi terkini ditempat tinggalnya saat ini.
Baca: Euro 2020 Diundur Jadi Juni 2021, Roberto Mancini Sumringah Persiapkan Senjata Terbaik Timnas Italia
Cannavaro sendiri saat ini tengah menikmati karirnya sebagai seorang pelatih bersama klub asal China, Guangzhou Evergrande.
Pemain yang dulunya berposisi bek tengah tersebut mengaku cukup terkesan dengan langkah-langkah China dalam menghentikan penyebaran virus corona.
"Virus di Gouangzhou terkendali dan kehidupan kini telah kembali normal, tidak ada peraturan ketat lagi, mungkin hanya 14 hari dirumah saja," ujarnya.