Enggan Berspekulasi Soal Nasib Kompetisi, PSS Sleman Tetap Ikuti Keputusan PSSI
PSS Sleman enggan berspekulasi mengenai nasib kompetisi Liga 1 musim ini sehubungan dengan adanya wacana turnamen pengganti.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
![Enggan Berspekulasi Soal Nasib Kompetisi, PSS Sleman Tetap Ikuti Keputusan PSSI](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-latihan-skuat-pss-sleman-di-lapangan-sepakbola-yis-sleman-beberapa-waktu-lalu.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - PSS Sleman enggan berandai-andai mengenai kejelasan nasib kompetisi musim ini.
Tim yang memiliki julukan Super Elang Jawa itu memilih untuk mengikuti apa yang menjadi keputusan PSSI sejak awal.
Musim ini memang kompetisi sepak bola di Indonesia dalam kondisi yang kurang jelas sehubungan dengan merebaknya Covid-19 (virus corona).
![Suasana latihan skuat PSS Sleman di lapangan sepakbola YIS, Sleman beberapa waktu lalu](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suasana-latihan-skuat-pss-sleman-di-lapangan-sepakbola-yis-sleman-beberapa-waktu-lalu.jpg)
Baca: Pemain PSS Sleman Tetap Dapat Latihan Khusus di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Dokter Tim PSS Sleman Pastikan Pogram Latihan Selama Bulan Ramadhan Berjalan Efektif
Setelah resmi ditunda hingga 29 Mei oleh PSSI, nasib Liga 1 dan Liga 2 semakin tidak pasti.
Pasalnya sejumlah wacana hingga usulan dalam beberapa hari terakhir ini mulai didengungkan.
Mulai dari tetap melanjutkan kompetisi hingga adanya usulan untuk menghentikan secara total baik untuk Liga 1 dan Liga 2.
Bahkan PSSI selaku Organisasi Sepak Bola di Indonesia pun memiliki wacana untuk menyikapi skenario terburuk musim ini.
Turnamen pengganti merupakan langkah alternatif yang dapat diberikan kepada pemain dan klub sebagai aktivitas sepak bola setelah Covid-19 di Tanah Air selesai.
![Jefri Kurniawan pemain PSS Sleman](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jefri-kurniawan-pemain-pss-sleman.jpg)
Direktur PSS Sleman, Hempri Suyatna mengaku pihaknya masih berpegang pada apa yang menjadi keputusan PSSI sejak awal,
Super Elja (Elang Jawa) memilih untuk menunggu hingga 29 Mei mendatang terkait perkembangan kondisinya.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan batas akhir status darurat ialah 29 Mei.
Namun kasus pandemi Covid-19 yang sejauh ini belum menunjukkan grafik penurunan, praktis status darurat memiliki kemungkinan besar untuk diperpanjang.
"Karena waktunya masih jauh dari tanggal itu, ya kita tidak bisa berandai-andai apakah kompetisi lanjut atau tidak."
"Tentu semuanya akan mengacu pada status dari BNPB," terang Hempri Suyatna seperti yang dikutip dari laman Tribun Jogja
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.