Dream Chasers Inter eps 5 - Akhir Perjalanan dan Singgasana Baru
Episode 5 Dream Chasers Inter menceritakan skuat Vecchi menghadapi Juventus dan bagaimana ending di akhir musim, saksikan selangkapnya di Mola TV.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Menyandang status juara bertahan Primavera tidaklah mudah, Inter Milan Youth Sector mengalami banyak tekanan saat menjalani liga pada musim 2017/2018.
Dalam Dream Chasers Inter episode 4, Inter Youth atau anak asuh Stefano Vacchi menelan kekalahan atas Torino dengan skor 2-1.
Sang mantan, Enrico Caleghi menjadi momok karena berhasil mencetak gol kemenangan untuk Torino.
Baca: Dream Chasers Inter eps 4 - Pemain Terbuang Tunjukkan Bukti, Inter Kalah di Kota Turin
Satu pekan berselang, Matteo Rovers dan kolega harus kembali ke Turin untuk menghadapi Juventus dalam lanjutan Liga Primavera.
Tiga poin sangat dibutuhkan guna menjaga peluang ke semifinal liga.
Pada episode lima, sekaligus penutup serial Dream Chasers Inter, bos Klub Steven Zhang angkat bicara soal kinerja pemain muda Inter pada musim 2017/2018.
Steven Zhang menyebutkan, para pemain harus bisa mencari jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi.
"Saat kami menang semuanya lebih mudah, tetapi tim bisa menunjukkan nilai sesungguhnya saat mengalami kesulitan," ucap Zhang dalam episode 5 Dream Chasers Inter.
Baca: Dream Chasers Inter eps 3 - Sang Pahlawan, Inter Primavera Melaju ke Babak 16 Besar Liga Muda UEFA
Inter Milan Young Sector mengalami kegagalan di ajang Liga Muda UEFA karena takluk dari Manchester City di babak 16 besar.
Kedewasaan Dekic dan kolega masih kalah tangguh dari City di babak adu penalti.
Namun yang patut dibanggakan ketika mengalahkan Juventus dalam dua laga beruntun di musim reguler dan semifinal Liga Primavera.
Laga pertama saat kembali ke Turin setelah menghadapi Torino, faktor cuaca yang panas sempat menjadi kendala saat Inter melawan Juventus.
Namun anak asuh Stefano Vecchi mampu mengatasi perlawanan Juventus dengan memperoleh kemenangan tipis 0-1.
Satu-satunya gol yang tercipta dalam laga tersebut dicetak oleh Facundo Colidio di babak pertama.
Baca: Dream Chasers Inter eps 3 - Pissardo dan Vladan Dekic Dapat Perhatian Lebih dari Vecchi
Pertemuan berikutnya terjadi dalam babak semifinal Liga Primavera. Alih-alih membalas kekalahan di liga, Juventus harus merelakan tiket final untuk Inter karena takluk 1-0.
Zaniolo menjadi pembeda karena berhasil mencetak satu-satunya gol dalam laga tersebut sekaligus membawa Inter ke final.
Final Liga Primavera ini menjadi yang kesepuluh kalinya buat Inter sejak tahun 2002. Di partai puncak, Inter akan menghadapi Fiorentina setelah berhasil mengalahkan Atalanta.
Laga ini merupakan ulangan tahun sebelumnya. Inter berhasil mempertahankan gelar, tanpa mengalami kesulitan, anak asuh Stefano Vecchi mengandaskan perlawanan Fiorentina dengan skor akhir 2-0.
"Seperti yang sudah terjadi, Inter meraih gelar penting, Piala Viareggio dan Liga Primavera. Namun yang penting bagi kami adalah membina banyak pemain berbakat," ucap Piero Ausilio, Sporting Director Inter.
"Tujuan kami membina pemain untuk tim senior, dan membina pemain menjadi professional," komentar Roberto Samaden, Inter Academy Director.
Baca: Dream Chasers Inter eps 2 - Manajer Tim: Bersikap Dewasa atau Tertinggal, Komitmen dan Konsisten
Inter Milan Young Sector menutup musim 2017/2018 dengan memboyong tiga trofi, Liga Primavera, Piala Viareggio, dan Super Coppa Italia.
Di akhir musim, ada dari mereka yang bertahan di akademi Inter Primavera seperti Vladan Dekic, Facundo Colidio, dan Gabrielle Zappa.
Sang kapten Manuel Lombardoni, Matteo Rover, dan Marco Sala bermain untuk klub Serie C, serta Xian Emmers dipinjam oleh Cromonese, Serie B.
Beruntung bagi Jens Odgaard dan Nicolo Zaniolo klub Serie A tertarik akan bakat mereka.
Odgaard bergabung bersama Sassuolo, sedangkan Zaniolo bersama AS Roma. Musim pertama Zaniolo mampu tampil impresif dengan AS Roma.
(Tribunnews.com/Sina)