TRIBUNNEWS.COM - Legenda Timnas Italia, Fabio Cannavaro, mengungkapkan ingin mencicipi aroma kerasnya persaingan kompetisi Liga Inggris sebagai seorang pelatih.

Cannavaro yang telah pensiun sebagai pesepak bola kini tengah menikmati perannya sebagai pelatih.

Pria yang pernah memenangkan Ballon d'Or 2006 itu saat ini tengah dipercaya menangani tim China, Guangzhou Evergrande.

Ia telah melatih tim tersebut pada 2014 sebelum kembali lagi di tahun 2017.

Cannavaro yang menjadi kapten Timnas Italia merengkuh gelar juara Piala Dunia 2006 itu memimpikan bisa menangani satu dari klub di kompetisi Liga Inggris pada masa mendatang.

Baca: Bek Legendaris Belanda Bicara soal Kontroversi Peraih Ballon dOr 2019 dan Anggap Messi Layak Menang

Baca: Peraih Ballon dOr 2006 Ragu Kompetisi Sepak Bola Eropa Akan Segera Bergulir

"Saya menonton setiap pertandingan Liga Inggris dan saya suka suasana serta budaya sepak bola di Inggris," kata Cannavaro, dilansir Sky Sport.

Keputusan Cannavaro memilih mengawali karier sebagai pelatih di negeri Tirai Bambu dianggapnya sebagai batu loncatan.

Sebelum akhirnya nanti ia bisa melanjutkan karier sebagai calon pelatih sukses di Benua Biru.

"Saya di China untuk menerapkan sistem dan ide saya dalam sepak bola," jujur pemenang Ballon d'Or 2006 tersebut.

"Saya sekarang berada di salah satu klub terbaik Asia dan saya ingin mencoba satu pengalaman nantinya di Eropa pada masa mendatang," lanjut eks pemain Juventus tersebut.

Baca: Fabio Cannavaro Berhasrat jadi Pelatih Real Madrid & Timnas Italia

Cannavaro mengaku mengagumi sosok Jurgen Klopp dan Pep Guardiola sebagai sesama seorang pelatih.

Dua sosok tersebut mampu membuat Cannavaro cukup terinspirasi dalam usahanya meniti karier sebagai juru taktik.

"Saya suka mentalitas Klopp tetapi pada saat yang sama, saya suka Pep karena permainan sepak bola yang ia terapkan," puji Cannavaro.

"Filosopi Guardiola yang membuat tim harus bermain dengan intensitas dengan maupun tanpa bola," lanjutnya.

Eks-pemain Real Madrid tersebut menilai dirinya sudah tidak sabar untuk bisa memamerkan keahliannya dalam meracik strategi bersama tim hebat nantinya.

"Tapi kamu perlu mengendalikan permainan dan mencoba untuk menang," tegas Cannavaro.

"Aku memiliki sistem tersendiri dan aku berharap suatu hari kamu akan melihatnya," jujurnya.

Selain memiliki hasrat untuk menangani tim asal Inggris, Cannavaro juga tertarik menangani Real Madrid dan Timnas Italia pada masa mendatang.

"Saya telah mulai bekerja sebagai pelatih, saya bermimpi bisa melatih klub seperti Real Madrid," ujar Cannavaro, dilansir Football Italia.

"Anda harus berpikir besar, karena itu saya memikirkan Real Madrdid, Timnas Italia, atau klub hebat Eropa lainnya," jelasnya.

Cannavaro sendiri telah memutuskan pensiun dari dunia sepak bola sejak 1 Maret 2012.

Baca: Mirip Radja Nainggolan, The Next Virgil van Dijk Ini Punya Kesempatan Bela Timnas Indonesia

Baca: Bagi Roberto Ayala, Diego Maradona Adalah Seni Sementara Lionel Messi Bagaikan Tokoh Kartun

Sebagai pemain, Cannavaro dapat dikatakan cukup sukses dalam menjalani kariernya baik level timnas maupun klub.

Tercatat ia pernah membela sederet klub besar seperti Parma, Inter, Juventus, hingga Real Madrid, sebelum akhirnya menyebrang ke Al-Ahli.

Cannavaro merupakan pemain yang paling banyak tampil bersama tim nasional Italia dengan rekor 136 pertandingan.

Catatan tersebut menumbangkan rekor yang sebelumnya dimiliki legenda AC Milan, Paolo Maldini dengan 126 caps.

Prestasi terbaik pria yang berposisi sebagai bek tengah itu adalah ketika ia menjuarai Piala Dunia 2006 bersama 'Gli Azzurri'.

Di tahun yang sama ia juga memperoleh penghargaan Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)