Aji Santoso Sebut K League 1 Tak Bisa Jadi Ukuran untuk Memulai Liga 1 2020 Pasca Pandemi Corona
"Setiap negara tidak bisa sebagai ukuran karena tingkat kedisplinan dan kesadaran masyarakatnya juga berbeda-beda,"
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Aji Santoso, pelatih Persebaya Surabaya menyebut K-League 1 atau kompetisi sepak bola teratas di Korea Selatan tidak bisa dijadikan ukuran untuk memulai Liga 1 2020 pasca pandemi corona di Indonesia.
Seperti diketahui, Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) mengambil keputusan untuk memulai kompetisi teratas K League 1 musim 2020 pada, Jumat (8/5/2020).
Pekan perdana K League 1 2020 musim ini sebenarnya dimulai pada 29 Februari 2020 lalu.
Namun harus ditunda hingga lebih dari 2 bulan akibat dari pandemi corona yang semakin meluas.
Setelah ditunda dan melalui pertimbangan yang matang, KFA pun akhirnya menentukan untuk memulai musim perdana 2020 ini pada Mei.
Baca: Jadwal Bola Pekan Perdana K League 1 2020 Hari Ini: Ada 3 Pertandingan, Live Straming Akses di Sini
Baca: K-League Telah Bergulir, Gol Pemain Berusia 41 Tahun Bantu Jeonbuk Tumbangkan Suwon Bluewings
Meski demikian, KFA tetap berpedoman dengan protokol kesehatan agar para pemain dan ofisial yang ada di setiap klub aman dari penularan virus corona atau Covid-19.
Dikutip dari The Guardian, pedoman yang ditetapkan meliputi, menggelar pertandingan tanpa penonton, pemain dan ofisial dibatasi dalam hal kontak fisik selama di lapangan.
Kemudian para pemain tidak diizinkan berjabat tangan sebelum pertandingan, dilarang berbicara satu sama lain sepanjang laga hingga seluruh ofisial tim dan elemennya yang ada di dalam lapangan harus memakai masker.
Pekan perdana K-League 1 pun telah digelar sebanyak 6 pertandingan sejak Jumat hingga Minggu (8-10/5/2020) kemarin.
Berkaca pada situasi tersebut, Aji Santoso mengaku pesimis terkait nasib kompetisi sepak bola di Tanah Air Indonesia terutama Liga 1 2020 musim ini.
Baca: Kabar Liga 1 - Stadion Mulai Tidak Terawat & Bek Persebaya dapat Ajakan Main Bola dari Petugas Medis
Baca: Reaksi Kocak Suporter Persebaya Atas Video Mahmoud Eid Jelaskan Menu Sahur
Hal ini karena kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 masih meluas dan belum menunjukan penurunan.
"Setiap negara tidak bisa sebagai ukuran karena tingkat kedisplinan dan kesadaran masyarakatnya juga berbeda-beda," kata Aji Santoso dikutip dari Tribun Jatim.
Ia menyakatan, terlalu riskan untuk memulai kembali Liga 1 atau Liga 2 dalam waktu dekat ini seperti keputusan sebelumnya dari PSSI.
Apabila merunut pada keputusan PSSI sebelumnya yaitu resmi menunda Liga 1 2020 sejak Maret dengan status force majeure dan dimulai kembali bulan Juli.
Bukan itu saja, jika kondisi tidak kunjung membaik, tidak menutup kemungkinan kompetisi musim ini dihentikan permanen.
"Menurut saya cukup riskan kalau Indonesia melanjutkan kompetisi dengan kondisi yang tidak bersih 100 persen dari virus Corona," imbuhnya.
Baca: Persebaya Surabaya Siapkan Variasi Latihan Fisik Bagi Pemainnya
Baca: Jadi Pengalaman Baru, Bek Persebaya Surabaya Ngabuburit Latihan Online
Pelatih asal Kabupaten Malang ini mengatakan, K-League 1 dalam mengambil keputusan untuk menggelar kompetisi masih dilandasi keraguan.
Keraguan yang dimaksud oleh Aji yakni masih banyak peraturan di dalam lapangan baik untuk pemain, pelatih, wasit maupun ofisial.
"Di Korea juga saya lihat melanjutkan kompetisi masih ada rasa kekhawatiran. Itu terbukti dengan pemain cadangan masih menggunakan masker," ujarnya.
Namun, Aji Santoso sempat memberikan usulan kepada operator kompetisi agar nantinya ada turnamen pengganti bila Liga 1 2020 batal dilanjutkan imbas dari Covid-19.
Untuk kapan waktu pelaksanaannya, ia menyerahkan keputusan terbaik kepada pemerintah terkait izin usulan menggelar turnamen pengganti kompetisi.
"Ya harus nunggu pengumuman dari pemerintah baru bisa menentukan waktunya," tutupnya.
Adapun pada pemberitaan sebelumnya, mantan pelatih Persela Lamongan ini juga memberikan kondisi terkini tentang pemain bertahannya yang sedang menjalani pemulihan cedera.
Pemain bertahan yang membutuhkan waktu lama untuk pemulihan cedera tersebut ialah Mokhamad Syaifuddin.
Baca: Persebaya Surabaya Latihan Online Sore Ini, Pemain Diminta Siapkan Kursi hingga Matras
Baca: Aji Santoso Sebut Bek Persebaya Surabaya Butuh 4-5 Bulan Sebagai Pemulihan Cedera
M Syaifuddin masih dalam masa pemulihan cedera setelah naik ke meja operasi pada 18 April lalu akibat cedera di lutut kanannya.
Manurut Aji, pemainnya tersebut harus menepi 4-5 bulan sebagai proses pemulihan cederanya.
"Dia masih perlu untuk recovery. Kurang lebih empat sampai enam bulan sepertinya," ungkap Aji Santoso dikutip dari Tribun Jatim.
Diketahui, Syaifuddin mendapat cedera tersebut saat Persebaya melakukan persiapan untuk menjamu Persipura Jayapura di pekan pertama kompetisi Liga 1 2020.
Alhasil ia absen pada laga kontra Persipura di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (13/3/2020) yang berkesudahan 3-4 untuk kekalahan tuan rumah Persebaya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Tribun Jatim/Ndaru Wijayanto)