Ian Wright dan Agbonlahor jadi Korban Rasisme, PFA Merasa Berang
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) merasa tidak terima setelah dua mantan pemain Liga Inggris menjadi korban rasisme.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
Lebih lanjut, Agbonlahor berharap pihak penyedia platform media sosial bisa membantu menangkal hal-hal rasisme seperti itu.
Ia berharap para pelaku rasisme yang aktif di media sosial tersebut harus ditindak tegas oleh aparat penegak hukum.
"Sementara kami terus bekerja sama dengan platform media sosial untuk memastikan pengalaman pengguna yang lebih aman bagi semua orang," lanjutnya.
"Kasus-kasus seperti ini harus segera diselidiki oleh para penegak hukum dan para pelaku harus menghadapi sanksi pidana," pungkas Agbonlahor.
Menyikapi hal tersebut, pihak PFA merespons cepat dengan mengambil berbagai langkah agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
Baca: Eks Pelatih Liverpool Bisa Tangani Real Madrid atau Barcelona, Jika Steven Gerrard Tak Terpeleset
Baca: Manchester United Saingi Chelsea Demi Dapatkan Moussa Dembele dari Lyon
PFA telah mencoba menghubungi pihak Instagram secara langsung untuk menyerukan perubahan mendasar terkait kebijakan platform medianya.
"Kami muak melihat pelecahan rasis yang ditunjukkan kepada Ian Wright dan Gabriel Agbonlahor serta keluarga mereka," sesal pihak PFA.
"Setiap saat ini adalah perilaku yang menjijikkan, sungguh itu sangat mengganggu," lanjutnya.
Pihak PFA berharap ada tindakan dari penyedia platform untuk mencegah penyalahgunaan seperti itu.
"Dengan teknologi dan keahlian yang mereka miliki, harus ada cara untuk mencegah penyalahgunaan seperti itu agar tidak dapat dikirim," harap PFA.
"Kami menghormati hak Ian Wright dan Gabriel Agbonlahor, kami juga memuji kedua mantan pemain tersebut karena keberanian mereka untuk berbicara," pungkasnya.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)