Sambut RUPS Luar Biasa, Presiden Persik Kediri Siapkan Tuntutan
Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih mempersiapkan 3 tuntutan yang akan diperjuangkan pada RUPS Luar Biasa.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih sambut baik rencana RUPS Luar Biasa yang akan digelar pada pekan depan.
Perwakilan Macan Putih tersebut mempersiapkan tuntutan yang akan diperjuangkan pada RUPS Luar Biasa.
Sedangkan Arema FC dan Persebaya Surabaya mengucapkan terima kasih telah menanggapi keinginan 18 kontestan Liga 1 2020.
Kepastian RUPS Luar Biasa telah dibahas dalam rapat PSSI dan anggota Exco yang digelar melalui sarana konferensi video pada Selasa (12/5/2020) lalu.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi menegaskan, pelaksanaan RUPS Luar Biasa harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
Baca: Hasil Rapat PSSI & Anggota Exco, RUPS Digelar Pekan Depan hingga Kelanjutan Liga 1 & Liga 2
Baca: Liga 1 Belum Jelas, Wahyu Tri Nugroho Tetap Genjot Latihan Fisik Sendiri
Menurutnya waktu yang tepat untuk menggelar RUPS yakni pekan depan tepatnya Senin, 18 Mei 2020.
Dikutip dari Kompas.com, Abdul Hakim Bafagih memiliki 3 hal yang akan disuarakan pada Senin mendatang.
Tiga hal meliputi, kelanjutan kompetisi, pembayaran kontribusi dan perlindungan hukum untuk kontestan Liga 1 2020.
“Sama seperti yang kemarin, yaitu pertama liga berhenti, kedua pembayaran kontribusi komersial, ketiga perlindungan hukum. Itu yang akan diperjuangkan,” kata Abdul Hakim Bafagih dikutip dari Kompas.
Saat ini Persik Kediri berharap agar hak komersial tahap kedua segera direalisasikan serta hak komersial tahap ketiga yang masih dalam pertimbangan juga bisa diwujudkan.
“Pertama, meminta agar PT LIB dapat merealisasikan pembayaran tahap II. Juga, kami berharap subsidi tahap III bisa dibayarkan karena kebutuhan klub sangat mendesak.
Khususnya, untuk memenuhi kewajiban pembayaran gaji terhadap tim,” ucap pria yang menjabat sebagai anggota DPR tersebut.
Sementara, untuk tuntutan lain saling berkesinambungan, yaitu masalah kelanjutan kompetisi dan perlindungan hukum terhadap klub.
“Kami mengusulkan kompetisi Liga 1 dihentikan secara permanen dengan status force majeure dan klub dibebaskan atas segala kewajiban.