TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar pernah dilatih mantan Pelatih Timnas Georgia U-21 pada musim kompetisi 2011-2013.

Waktu itu PSM memutuskan ikut kompetisi Indonesia Premier League atau Liga Primer Indonesia (LPI). Sosok pelatih itu tak lain adalah Petar Segrt.

Ketika melatih PSM, Petar Segrt memuji gaya bermain dan semangat tim-tim di Indonesia, tak terkecuali PSM yang disebutnya tidak kalah dari pemain Eropa.

“Soal semangat, para pemain Indonesia dan PSM dinilai tidak kalah dengan pemain-pemain Eropa,” ujarnya waktu melatih PSM.

“Hanya kualitas dan intensitas latihan yang tak dimiliki pemain-pemain Indonesia, termasuk PSM Makassar. Sehingga terdapat perbedaan kelas,” ujarnya.

Soal modal semangat, itu memang penting, tapi intensitas latihan juga tak kalah penting. Demikian pula model dan skema latihan yang diberikan.

Waktu itu, Peter Segrt memberi contoh pemain Eropa yang dikenal disiplin berlatih dan selalu tidak puas dengan kemampuan yang dimiliki adalah Cristiano Ronaldo.

"Saya kenal Cristiano Ronaldo (Real Madrid). Saat melatih Timnas Georgia, tim saya melawan Timnas Portugal dan kami hanya kalah 1-0,” ujarnya.

“Ronaldo adalah sosok pemain yang sangat pantas menjadi inspirasi semua pemain muda. Ia sukses seperti hari ini karena kerja keras dan butuh proses latihan yang panjang,” ujarnya.

Pada momen tersebut, Peter Segrt juga memuji sikap pribadi Ronaldo seusai laga Timnas Georgia U-21 dan Portugal U-21. “Ia datang menyalami dan bercakap-cakap dengan saya," cerita Petar.

"Ronaldo bisa menjadi bintang dunia karena memang ia pekerja keras. Anda tahu, kalau dia selalu hadir latihan lebih awal.

"Dan pulang lebih telat. Ia selalu menambah latihan untuk mengasah kemampuannya," jelasnya.

Menurut pelatih yang berkarier selama 15 tahun di sepakbola Jerman ini, Ronaldo bukan pemain sombong.

"Saya bisa baca dari mata Ronaldo. Dia itu rendah hati. Kesan saja yang mengatakan ia sombong.

"Dan apa yang didapatnya sekarang adalah buah kerja kerasnya," lanjutnya.

Pemain sekelas Gerrard Pique (Barcelona/Spanyol), juga dikenalnya. Pique bisa seperti sekarang karena ia bekerja sangat keras.

"Pique tumbuh di lingkungan sepakbola yang sangat bagus. Saat masih di Georgia U-21. 

"Saya punya pengalaman mengalahkan Pique bersama Spanyol U-21," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Eks Pelatih PSM & Timnas Georgia U-21 Sebut Cristiano Ronaldo Bukan Pemain Sombong, Ini Pengakuannya.