TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Manajer Arema FC, Ruddy Widodo mengaku bahwa untuk saat ini sangat susah bagi kompetisi Liga 1 2020 bisa berjalan sesuai jadwal dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Arema FC menjadi salah satu peserta Liga 1 2020 yang turut meliburkan aktivitas sepak bola klub karena kompetisi Liga 1 2020 dihentikan karena wabah virus corona (Covid-19).

Penghentian sementara Liga 1 itu pun membuat Arema FC mengizinkan para pemainnya untuk pulang ke daerah masing-masing.

Begitu pula untuk para pemain asing, yang bisa pulang jika negaranya tidak memberlakukan lockdown atau pembatasan wilayah.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya PSSI mengeluarkan putusan mengenai dihentikannya kompetisi sepak bola di Tanah Air.

Dalam surat putusan yang diterbitkan PSSI pada 27 Maret lalu itu, bulan Maret hingga Juni 2020 ditetapkan sebagai kondisi kahar atau force majeure.

PSSI pun menunda kompetisi Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei mendatang.

Untuk kelanjutan kompetisi, PSSI belum bisa memastikan karena harus menunggu keputusan dari pemerintah apakah masa darurat bakalan ditambah atau tidak selepas 29 Mei.

“Ya, kami lihat nanti tanggal 29 Mei bagaimana,” kata Ruddy Widodo, Sabtu (16/5/2020).

“Keputusan sesuai surat PSSI seperti itu, jadi Arema FC sebagai anggota dari PSSI akan loyal, apa pun keputusan dari federasi nantinya,” ucapnya.

Meski begitu, manajer tim berjulukan Singo Edan itu mengatakan bahwa sepertinya untuk saat ini sangat sulit berharap kompetisi bisa berlangsung sesuai jadwal.

Hal itu dirasa untuk saat ini sangat tidak memungkinkan karena ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di mana-mana.

Data teranyar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menyebut kemungkinan korban pandemi virus corona bisa mengalami peningkatan ke depannya.

“Menurut hemat kami dan memperhatikan data dari BNPB, sepertinya pada bulan Mei-Juni ini kenaikan pandemi sangat signifikan,” ujar Ruddy.

“Hal ini dulu yang harus menjadi prioritas, bagaimana pandemi ini diminimalisir. PSSI sudah mengeluarkan surat dan surat itu sampai sekarang masih tetap berlaku,” katanya.

“Menurut hemat kami, sepertinya sangat susah kompetisi berlanjut tanggal 29 Mei. Sepertinya bakalan mudur lagi dan kalau mundur, kompetisi bakal berhenti permanen,” tutur Ruddy Widodo.

Tetapi, hal itu belum bisa dipastikan karena untuk keputusan tersebut bakal ditentukan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB (Liga Indonesia Baru.

RUPS Luar Biasa PT LIB bakal berlangsung Senin (18/5/2020) pukul 12.30 WIB, yang rencananya bakal dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri.