Cerita Gemilang Ricardo Kaka & AC Milan Rengkuh Trofi Scudetto Perdana di Era 2000-an
Ricardo Kaka menandai bangkitnya AC Milan di era 2000-an untuk kembali merengkuh trofi Scudetto setelah absen di lima musim.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Terdapat cerita menarik pasca kepindahan seorang Ricardo Kaka di musim 2003 dari Sao Paolo ke AC Milan.
Di musim itu lah AC Milan berhasil mengobati dahaga gelar Scudetto setelah 5 musim absen untuk merengkuh trofi bergengsi di Negri Ratu Pizza tersebut.
Kaka dapat dikatakan sebagai satu diantara pilar kebangkitan Rossoneri, baik itu di Liga Italia maupun Benua Eropa.
Baca: Bukan Chelsea Atau AC Milan, Persib Jadi Klub yang Beri pengalaman Paling Indah Buat Michael Essien
Baca: Andriy Shevchenko Berharap Bisa Latih AC Milan di Masa Depan
AC Milan mendatangkan Kaka dari Sao Paolo dengan banderol 8,8 juta Euro, tentu nilai yang hanya sebatas untuk pembelian 'kacang' bagi konglonmerat sekaliber Silvio Berlusconi.
Ia pun tak salah mendatangkan muda asal Brasil itu, di mana performa menawannya membentu kerjsama yang ciamik di lapangan tengah.
Terbukti, pemain yang menempati posisi Trequartista itu langsung nyetel dengan performa AC Milan di tangan Carlo Ancelotti.
Bermain di semua ajang, Kaka di musim perdananya mampu mengemas 45 pertandingan.
Pemain asal Brasl sat itu terlibat 21 gol yang tercipta bagi AC Milan.
Rinciannya, pemain yang pernah membela Timnas Brasil itu sanggup mengemas 14 gol dan 7 assist.
Proses Transfer Liga Italia Musim2003/2004
AC Milan memiliki catatan manis dengan mendatangkan dua pemain asal Brasil, yakni Ricardo Kaka dan Cafu.
Jika Kaka didatangkan AC Miland engan banderol 8,8 juta Euro, namun beda halnya dengan Cafu.
Masa baktinya yang telah selesai dengan AS Roma membuat Cafu akhirnya memilih bergabung dengan Rossoneri dengan status bebas transfer.
Inter Milan kahirnya memulangkan talenta asal Brasil lainnya, yakni Adriano yang mampu tampil moncer bersama Parma dengan mahar 24,8 juta Euro.
Sebagai gantinya, Nerazzurri memilih menjual bomber asal Argentina, Hernan Crespo ke Chelsea.
La Beneamata juga mendatangkan pemain sayap pada diri, van der Meyde dan Kily Gonzalez.
AS Roma yang kehiangan Cafu akhirnya menambahkan daftar pemain anyarnya, yakni Christian Chivu, John Carew dan Amantino Mancini.
Adapun Lazio yang pada saat itu mengalami krisis finansial berhasil mendatangkan eks pemain AC Milan, Demetrio Albertini.
Jalannya Serie A Musim 2003/2004
Inter Milan mengalami penurunan prestasi dan memilih melepas Hector Cuper dari poris pelatih kepala.
Ia ditendang dari publik Giueseppe Meazza setelah menelan kekalahan di Derbi Della Madonnina, antara AC Milan kontar Inter Milan dengan skor 3-1
Mantan pelatih Rossoneri, Alberto Zaccheroni, masuk untuk mengisi kekosongan kursi pelatih yang ditinggalkan tersebut.
Meskipun demikian, Inter Milan tampil kurang konsisten meskipun memiliki Adriano Sang Kaisar di lini depan.
Perebutan gelar di paruh pertama kompetisi berlangsung sengit antara AS Roma dan Juventus.
Performa AS Roma musim itu baru bagus-bagusnya di tangan pelatih kenamaan, Fabio Capelloa.
Namun di musim itu juga AC Milan diibratkan laghir kembali dengan memiliki deretan pemain kelas atas.
AC Milan berhasil mengklaim gelar Serie A pertama mereka sejak 1998-99.
Torehan tersebut merupakan trofi perdana AC Milan di era 2000-an.
Bisa dibilang, ini adalah puncak dari tim asuhan Carlo Ancelotti Milan, karena para pemain membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk tampil efektif sepanjang musim.
Sebut saja Cafu yang didatangkan pada awal musim langsung nyetel dengan permainan pemain bertahan sekaliber Costacurta, Alesandro Nesta dan Paolo Maldini.
Perfroma Kaka pund i musim perdananya terbilang mengejutkan.
Ia mampu menjadi poro penggerak lini serang dan bahu membahu bersama Rui Costa maupun Andriy Shevchenko di lini serang.
Berposisi sebagai Trequartista membaut AC Milan di musim tersebut memiliki peran yang sangat leluasa, baik melakukan eksekusi sendiri maupun memberikan assist kepada rekannya.
Clarence Seedorf, Andrea Pirlo dan Gennaro Gattuso membentuk salah satu dari trio lini tengah paling lengkap di era modern.
Ketiganya menjadi bagian penting dari aliran bola yang dimiliki oleh AC Milan.
Kemenangan AC Milan dibekukukan kala menghancurkan AS Roma, tepatnya 2 Mei di Stadion San Siro.
Rossoneri berhasil mengalahkan Giallorossi dengan skor 2-1.
Tambahan tiga poin tersebut berhasil membuat tim kota Milan itu merengkuh trofi perdananya di era 2000-an.
Bukti Musim Kebangkitan AC Milan
1. Ricardo Kaka menjalani musim debutnya yang sempurna bersama AC Milan.
Baru bergabung dari brasil, Kaka mampu nyetel dengan pola permainan khas Italia dan Ancelotti.
Ia sendiri di kompetisi Serie A mampu mengemas 10 gol, termasuk satu golnya ke gawang Inter Milan dari dua edisi yang tersaji.
2. Carlo Ancelotti, pelatih asal Italia itu mampu memenangkan gelar perdananya sebagai pelatih di Serie A.
Berkat taktik dan strateginya, AC Milan kembali disegani di Liga Italia hingga benua Biru sendiri.
3. Andriy Shevchenko, pemain Timnas Ukraina saat itu keluar sebagai pencetak gol terbanyak dengan lesakan 24 gol.
Diakui maupun tidak, karier terbaik striker Timnas Ukraina itu memang moncer saat bersama AC Milan.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.