Luis Nani Pertama Gabung di Manchester United Merasa tak Disukai Pemain Senior
Eks pemain sayap Manchester United, Luis Nani, mengungkapkan dirinya sering dimarahi sampai merasa tidak disukai oleh para pemain Setan Merah.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Eks pemain sayap Manchester United, Luis Nani, mengungkapkan dirinya sering dimarahi sampai merasa tidak disukai oleh para pemain Setan Merah.
Luis Nani menghabiskan waktu selama tujuh musim berseragam Manchester United.
Didatangkan pada bulan Juli 2007 dari Sporting CP, Nani menjelma menjadi salah satu pemain andalan pelatih Manchester United saat itu, Sir Alex Ferguson.
Selama kariernya di Old Trafford, pemain berusia 33 tahun ini mampu mempersembahkan 13 gelar untuk Man United.
Namun, dalam tahun-tahun pertamanya bersama tim Setan Merah, Nani meyakini dirinya tidak disukai oleh rekan setim.
Saat tiba di Old Trafford, Nani masih berusia 20 tahun dan ditugaskan untuk bermain bersama para pemain lebih senior seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Rio Ferdinand.
Para pemain senior Man United tersebut diketahui bersikap cukup keras dan sering memarahi Nani.
Hal tersebut membuatnya merasa tidak disukai dan diinginkan.
"Saya tidak mengerti apa yang mereka lakukan. Saya pikir mereka tidak menyukai saya," kata Nani.
Kendati demikian, pemain berpaspor Portugal ini akhirnya menyadari bahwa rekan setimnya hanya mendorongnya untuk melihat potensi dan menanamkan mentalitas menang.
"Mereka selalu marah kepada saya karena banyak hal tidak berjalan baik," ucap Nani.
"Akan tetapi, mereka melihat banyak potensi dalam diri saya saat latihan dan sangat percaya pada saya."
"Setelah dua atau tiga tahun, saya mulai menyadari banyak hal," tutur pemain Orlando City ini.
Setelah menyadari hal tersebut, Nani merasa lebih nyaman untuk bersikap kritis terhadap rekan setimnya.
Ia melakukan cara yang sama seperti yang dilakukan para pemain lebih senior kepadanya, meskipun kadang-kadang menyebabkan perselisihan di tempat latihan.
Namun, sifat kompetitif dari para pemain Man United juga berfungsi membantu membentuk ikatan kuat antar para pemain.
"Seperti yang saya katakan, kami berdebat di lapangan, tetapi itu adalah tim terkuat yang pernah saya bela," ujar Nani.
"Kami tahu waktu untuk bermain bersama, untuk saling menghormati."
"Kami harus menikmatinya bersama," kata pemain berpostur 177 cm ini lagi.