SSB Palapa Jadi Tulang Punggung Persija Barat saat Tembus Final Piala Soeratin
Hampir 95 persen skuat Persija Barat U-17 merupakan binaan SSB Palapa. Muhammad Bayu Marta menyebut cuma empat pemain Persija Barat dari luar
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses Persija Barat menembus final Piala Soeratin di bawah usia 17 tahun atau U-17 regional DKI Jakarta musim 2019/20, tak lepas dari peran SSB Palapa.
Maklum, hampir 95 persen skuat Persija Barat U-17 merupakan binaan SSB Palapa. Muhammad Bayu Marta menyebut cuma empat pemain Persija Barat yang berasal dari luar SSB Palapa. Bayu merupakan pelatih SSB Palapa.
Musim lalu, ia juga dipercaya menukangi Persija Barat. Sebelum memboyong anak asuhnya. Bayu turut memantau seleksi yang dilakukan Persija Barat untuk membentuk tim proyeksi Piala Soeratin.
Tapi hanya empat pemain yang sesuai dengan kriteria. Bayu tegas menolak disebut nepotisme dalam pemilihan pemain. Ia mengaku sejak awal dia mempersiapkan anak didiknya di SSB Palapa untuk menembus skuat Persija Barat.
"Tapi bila ada pemain yang kualitasnya di atas anak didik saya di SSB Palapa, kenapa tidak saya ambil? Itu kan juga memperkuat tim Persija Barat. Kalau memang saya keliru menilai pemain, tidak mungkin Persija Barat bisa menembus final Piala Soeratin U-17. Itu pencapaian pertama dalam 20 tahun terakhir," ujar Bayu.
Lantas bagaimana Bayu melatih Persija Barat? Pada 2018, ia merasa geram karena tak seorang pun dari SSB Palapa yang lolos seleksi untuk mewakili Persija Barat di Piala Soeratin.
Ia lantas bertekad untuk menjadi pelatih Persija Barat. Caranya adalah dengan membuktikan kalau anak didiknya merupakan yang terbaik se-Jakarta Barat.
Jalan Bayu ke tim Persija Barat terbuka dengan memoles SSB Palapa selalu menang dalam sembilan partai di Liga Persija Barat U-17, kompetisi yang digelar Asosiasi Kota PSSI Jakarta Barat.
Pencapaian itu membuat SSB Palapa menjadi kampiun. Dengan bekal itu, Bayu menghadap ke "koordinator" di tim Persija Barat.
"Saya bilang ke dia bahwa paman saya (H Sayuti) 20 tahun lalu memegang tim Piala Soeratin Jakarta Barat, dan bisa membantu tim menjadi juara tingkat nasional. Dan saya sudah membuktikan SSB Palapa terbaik se-Jakarta Barat. Jadi tolong beri saya kesempatan untuk memegang tim Persija Barat, tapi saya bilang tidak mau ada campur tangan siapapun," ujar Bayu yang sudah memiliki lisensi D ini.
Setelah diskusi tersebut, sang koordinator mengaku akan membahas dulu di level manajemen. Beberapa hari kemudian, Bayu sah menjadi juru taktik Persija Barat.
Kini Bayu kembali disibukkan dengan agenda SSB Palapa. Ia sudah memikirkan masa depan para pemainnya.
Ya, Bayu menargetkan akan membentuk klub peserta Liga 3 wilayah DKI Jakarta yang bernama Palapa FC. Dalam waktu dekat, ia bakal menyerahkan kelengkapan berkas kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) DKI Jakarta.
Jika disahkan, pemain hasil binaan SSB Palapa berpotensi dipromosikan ke tim Palapa FC.