TRIBUNNEWS.COM - Wakil kapten tim wanita Liverpool Niamh Fahey mengaku pasrah jika timnya harus terdegradasi dari Women Super League (WSL) .

Tim sepak bola wanita Liverpool memiliki catatan yang timpang dibandingkan tim pria.

Jika Mohamed Salah dkk menempati puncak klasemen dan memiliki peluang untuk menjadi kampiun Liga Inggris musim ini, namun berbeda dengan tim wanita Liverpool.

Baca: Ironi Liverpool jika Juara Liga Inggris, Harus Rela Melihat Tim Wanitanya Terdegradasi

Baca: Prediksi Everton vs Liverpool Liga Inggris: Panggung Adu Tajam Juru Gedor Asal Brasil

Tim wanita Liverpool saat ini harus puas menempati dasar klasemen dengan koleksi enam poin dari 14 laga yang telah dilakoni.

Kabar pahitnya, Women Super League (WSL) di Inggris harus dihentikan secara permanen, kendati masih memiliki delapan laga yang belum dilakoni.

Keputusan yang diambil oleh Otoritas Sepak Bola Inggris itu, mau tak mau membuat tim wanita The Reds akan turun kasta di musim depan.

Situasi sulit yang dialami oleh tim wanita Liverpool membuat wakil tim, Niamh Fahey angkat bicara.

Pemain yang juga menyandang ban kapten di Timnas Irlandia Utara itu mengaku pasrah dengan kondisi tersebut.

Ia tidak bisa berbuat banyak dengan langkah maupun kebijakan yang diambil oleh Otoritas Sepak Bola Inggris.

Meskipun pada awalnya ia berharap kompetisi dapat dilanjutkan sehingga mampu keluar dari zona degradasi, namun angan-angan pemain 32 tahun itu tak terwujud.

"Kami menyukai kesempatan untuk dapat keluar dari situasi sulit ini (zona degradasi)," terang Niamh Fahey, seperti yang dilansir dari laman resmi klub.

"Namun dengan keputusan yang telah diterapkan, maka kami tidak bisa berbuat banyak, mau tak mau kami harus menerima kondisi sekarang," tambahnya menjelaskan.

"Misi kami ialah mampu bangkit di gelaran kompetisi musim depan dan kembali ke kasta tertinggi."

Wakil kapten tim wanita Liverpool itu juga meminta dukungan dan semangat dari pendukung setia The Reds untuk mengatasi periode sulit kali ini.