Hasil Banding Manchester City soal Nasib Liga Champions Dirilis Bulan Depan
Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) diperkirakan akan mengumumkan keputusannya atas banding Manchester City pada awal bulan depan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) diperkirakan akan mengumumkan keputusannya atas banding Manchester City pada awal bulan depan.
Manchester City terpaksa harus melakukan banding agar ancaman blacklist berlaga dalam ajang Liga Champions dalam dua tahun ke depan bisa dibatalkan.
Tim asuhan Pep Guardiola memang tengah berada dalam ancaman yang serius dari pihak UEFA.
Pasalnya Manchester City terkena hukuman berupa larangan tampil di Liga Champions selama dua musim kedepan.
Baca: Pep Guardiola Sudah Temukan Calon Permata Pengganti David Silva
Baca: Skuat Manchester United Nyaris Tertular Covid-19, Laga Lawan Stoke City Dibatalkan
UEFA selaku Federasi Sepak Bola Eropa berdalih Manchester City telah terbukti melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Hal ini disebabkan The Citizen terbukti memiliki pendapatan sponsor yang berlebihan pada rentang waktu 2012 hinga 2016 dan juga tidak bisa bekerja sama selama masa penyidikan.
Selain itu mereka juga didenda sebanyak 30 juta Euro karena sanksi tersebut.
Dilansir BBC, pihak Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) akan segera mengumumkan banding Manchester City pada minggu pertama Juli mendatang.
Baca: Mantan Assisten Guardiola Sarankan Messi Bermain Layaknya Seorang Xavi
Lewat pengacaranya, pihak CAS saat ini telah memasuki pembahasan terhadap banding yang dilayangkan The Citizen.
"Kedua pihak menyatakan kepuasaan mereka sehubungan dengan pelaksanaan prosedur," jelas pihak CAS dalam konferensi persnya melalui video.
Proses perkembangan kasus yang menimpa Manchester City ini berawal pada 14 Februari 2020.
Kala itu, Badan Kontrol Keuangan Klub UEFA (CFCB) menyebut Manchester City telah melakukan pelanggaran serius.
Pihak UEFA menilai tim yang dimiliki Syeikh Mansour tersebut melakukan pelanggaran terhadap aturan Financial Fairplay.
Tahapan penyeledikan yang dilakukan oleh UEFA disebut juga harus terganggu karena sikap tidak kooperatif dari Manchester City.
Hingga pada akhirnya, dakwaan UEFA tersebut membuat Manchester City melakukan banding pada 26 Februari lalu.
Pihak Manchester City berdalih pihaknya tidak merasa sama sekali melakukan pelanggaran aturan Financial Fairplay sebagaimana yang dituduhkan oleh pihak UEFA.
Menanti Nasib Pemain Manchester City jika Terkena Sanksi Larangan Tampil Liga Champions Dua Tahun Beruntun
Kita sudah tahu bahwa gelandang veteran Manchester City, David Silva telah memutuskan bahwa musim ini akan menjadi musim terakhirnya di Stadion Etihad.
David Silva dipastikan akan hengkang karena memang kontraknya bersama Manchester City telah habis pada akhir musim ini.
Tetapi, bagaimana nasib para pemain yang kontraknya belum berakhir ditengah nasib tragis yang mengancam Manchester City.
Misalnya, Sergio Aguero yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2021.
Begitu pula dengan Leroy Sane yang juga akan berakhir kontraknya pada musim depan.
Sementara itu, Nicolas Otamendi dan John Stones masih menyisakan kontrak hingga 2022.
Lalu, bagaimana dengan nasib para bintang Manchester City yang telah terikat kontrak jangka panjang melebihi tahun 2024.
Seperti Kevin de Bruyne, Bernardo Silva, Raheem Sterling, Bernardo Silva, hingga Riyad Mahrez.
Jika Pep Guardiola memutuskan pergi nantinya, mudah untuk melihat sejumlah pemain akan mengikutinya dalam melanjutkan karirnya.
Baca: Joan Laporta Janji Pulangkan Pep Guardiola Jika Kembali Terpilih Jadi Presiden Barcelona
Akhir Era The Citizen Dibawah Komando Pep Guardiola?
Berkali-kali Pep Guardiola telah menjawab berbagai pertanyaan tentang masa depannya bersama Manchester City.
Eks pelatih Barcelona tersebut selalu memberikan jawaban bahwa dirinya akan kembali melihat kontraknya bersama The Citizen yang akan berakhir pada tahun 2021.
Walaupun demikian, Pep Guardiola secara konsisten menyatakan kepercayaannya kepada pihak Manchester City untuk menangani kasus yang kini tengah menimpa timnya.
Masa depan Pep Guardiola pun tentu menjadi isu panas yang akan bergulir dalam beberapa bulan mendatang ditengah sanksi berat yang menimpa The Citizen.
Baca: Empat Stadion Berpotensi jadi Saksi Liverpool Lepas Dahaga Gelar Liga Inggris 2019/2020
Baca: Ironi Liverpool jika Juara Liga Inggris, Harus Rela Melihat Tim Wanitanya Terdegradasi
Jika Manchester City mampu memenangkan Liga Champions musim ini, tentu Guardiola akan bisa pergi dengan tenang karena impiannya bisa terwujud.
Namun, jika timnya kembali gagal menjadi yang terbaik bukan tidak mungkin dirinya akan hengkang sebelum kontraknya habis.
Apalagi waktu dua tahun dipaksa absen dalam ajang semegah Liga Champions bukanlah sesuatu yang mudah diterima.
Menarik untuk kita lihat bagaimana masa depan Pep Guardiola bersama Manchester City kedepannya?
Apa Dampaknya Bagi Keuangan Klub?
Pakar Keuangan Sepak Bola, Kieran Maguire selaku dosen University Liverpool mencoba mengungkapkan pandangan terkait hal tersebut.
Dilansir dari BBC, Kieran Maguire menilai akan ada dampak yang cukup signifikan utamanya dalam pandangan finansial jika Manchester City harus absen dalam ajang Liga Champions dalam dua musim beruntun.
Liverpool yang memenangkan trofi si Kuping Besar musim lalu saja mendapatkan uang kurang lebih sebesar £150 juta dari ajang Liga Champions.
"Bermain di kompetisi bergengsi Eropa memiliki daya tarik sehingga dampak tersebut akan membuat tim anda kesulitan merekrut pemain bintang," ujar Kieran Maguire.
Hal itulah yang menjadi dampak lain di balik embargo Manchester City yang dilarang berpartisipasi dalam ajang Liga Champions hingga 2022.
(Tribunnews,Dwi Setiawan)