David de Gea Kian Tak Bisa Diandalkan Manchester United
Kiper Manchester United, David de Gea, menjadi sorotan dalam laga Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Manchester United, Gary Neville, meyakini bahwa David de Gea bukan lagi kiper yang bisa diandalkan klub sejak penampilannya di Piala Dunia 2018.
Kiper Manchester United, David de Gea, menjadi sorotan dalam laga Liga Inggris melawan Tottenham Hotspur, Sabtu (20/6/2020) dini hari WIB.
David de Gea mendapatkan kritikan lantaran dianggap sebagai penyebab utama Man United kebobolan.
Kiper berpaspor Spanyol itu tak mampu menepis sempurna sepakan keras Steven Bergwijn sehingga menghasilkan gol untuk Tottenham Hotspur pada menit ke-27.
Kapten legendaris Man United, Roy Keane, yang menyaksikan langsung laga tersebut langsung meluncurkan kritik kepada De Gea.
Peraih tujuh gelar Liga Inggris bersama Man United ini juga tak bisa menyembunyikan kekesalannya pada De Gea.
"Saya akan mengayunkan tinju kepada dia," kata Roy Keane, dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Seharusnya itu merupakan penyelamatan standar kiper internasional yang sudah mapan," tuturnya menambahkan.
Kendati demikian, De Gea tetap mendapatkan pembelaan dari sang pelatih, Ole Solskjaer.
Sementara Solskjaer tampak menepis kritik yang ditujukan pada kiper utamanya, Gary Neville sebagai legenda Man United lainnya justru mendukung komentar Keane.
Bagi Neville, Piala Dunia 2018 menjadi titik balik bagi penampilan De Gea.
Pemain berusia 29 tahun itu bukan lagi kiper yang bisa diandalkan tim Setan Merah karena dia menghadapi persoalan kepercayaan diri.
"Kesalahan seperti itu dapat terjadi pada pertandingan pertama, tetapi itu terjadi terlalu sering selama beberapa tahun terakhir," kata Neville dalam podcast-nya, dilansir BolaSport.com dari Sky Sports.
"Dia adalah satu-satunya pemain yang bisa diandalkan Man United selama empat tahun terakhir, tetapi itu tidak lagi sama. Dia bukan lagi orang yang sama dalam beberapa waktu."
"Saat performanya menurun selama enam bulan, itu hanya penyimpangan yang sifatnya sementara, tetapi ketika berlangsung selama satu tahun, Anda mulai khawatir. Ketika lebih dari dua tahun, itu menjadi lebih permanen."
"Itu representasi yang adil dari apa yang De Gea lakukan karena dia membuat banyak kesalahan. Itu adalah soal kepercayaan diri. Lengan, kaki, dan tubuhnya masih sama, yang beda ada dalam pikirannya."
"Apa yang dia dapatkan di timnas Spanyol telah mempengaruhi dirinya. Dia bahkan dicemooh oleh penggemar Spanyol saat mengenakan seragam timnas."
"Di Piala Dunia 2018, dia benar-benar berjuang dan itu awal mula dia meragukan dirinya sendiri. Secara mental, dia bukan orang yang persis sama," ujar Neville mengakhiri.