Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia Beberkan Renegosiasi Baru ke Klub
Klub-klub meminta kepada PSSI agar memotong gaji pelatih 50 persen, namun hal itu tak langsung diiyakan oleh APSSI.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Asosiasi Pelatih Sepakbola Seluruh Indonesia (APSSI), Yeyen Tumena membeberkan update terbaru soal renegosiasi pelatih, asisten pelatih hingga kitman.
Sebelumya, klub-klub meminta kepada PSSI agar memotong gaji pelatih 50 persen, namun hal itu tak langsung diiyakan oleh APSSI.
APSSI memberikan opsi lain, gaji dipotong berdasarkan besaran yang diterima.
Rp 600 juta ke atas dipotong 50 persen, Rp 300 – Rp 600 juta dipotong 25 persen dan di bawah Rp 300 juta tak boleh dipotong alias harus full.
“Sejauh ini kami sudah menyampaikan kepada hal itu ke PSSI, dan PSSI sudah sampaikan ke klub karena sebelumnya klub minta gaji dipangkas 50 persen, kami setuju tapi tidak bisa dipukul rata. Makanya kami ajukan tiga wacana itu,” kata Yeyen Tumena.
“Kalau dari klub itu terakhir hanya ada pertanyaan balik ketika kami kasih wacana tiga itu. Gimana kontrak tidak pakai DP. Jadi per bulan saja. Itu tak masalah asal sesuai dengan tiga wacana dari kami,” sambungnya.
Tiga skema pembayaran gaji pelatih hingga kitman itu pun tinggal menunggu keputusan dari PSSI.
Permintaan itu sengaja dilakukan APSSI untuk menghindari pemberian gaji di bawah Upah Minimum Regional.
Seperti diketahui, PSSI baru hanya mengumumkan secara resmi Liga 1 dan Liga 2 2020 bergulir kembali pada September atau Oktober mendatang.
Untuk hal-hal lainnya seperti jadwal kick off, format pertandingan, anggaran subsidi hingga renegosiasi kontrak pemain dan pelatih masih belum diumumkan secara resmi.