Mantan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini Pernah Hampir Terlibat Pengaturan Skor
Mantan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini mengaku pernah hampir terlibat pengaturan skor atau Match Fixing.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini mengaku pernah hampir terlibat pengaturan skor atau Match Fixing.
Hal tersebut diungkapkan Fakhri saat menjadi tamu di kanal Youtube Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah.
Dalam perbincangan tersebut, Fakhri Husaini awalnya menceritakan bagaimana perjalanan karier sepak bolanya ketika masih aktfi sebagai pemain.
Fakhri Husaini juga tidak sukar membagikan pengalamanya yang masih dia ingat ketika harus memilih antara menuruti keinginan pemain untuk melakukan pengaturan skor atau duduk dibangku cadangan.
"Kalo saya diminta pelatih, disuruh atur skor pertandingan, saya sudah pernah," ucap Fakhri dalam video Youtube Hanif & Rendy Show.
Mendengar perintah untuk berbuat kotor, Fakhri pun dengan tegas menolaknya.
"Saya sampaikan kepelatih itu, 'Kalau kamu pasang saya, saya akan buat gol. Saya tidak peduli tim ini menang. Kalau kalian mau atur-atur, jangan mainkan saya',"tambahnya.
Baca: Jadwal Bola Malam Ini, Laga Krusial Real Madrid, Inter Milan, Lazio, Manchester United dan Liverpool
Baca: Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Crystal Palace, akses via Mola TV di Sini
Penolakan Fakhri Husaini membuatnya kemudian harus duduk dibangku cadangan.
"Akhirnya kesepakatan itu, saya dikeluarkan di babak kedua. Ya terserah, kalau babak kedua mau diatur-atur saya terserah yang penting saya nggak ikut main," jelasnya.
Terkait alasan mengapa pelatih yang kini berusia 54 tahun itu menolak, ia menjelaskan jika baginya pengaturan skor adalah sebuah dosa besar.
Pasalnya, mengatur skor berarti mengkhianati para suporter yang sudah datang menonton dengan berbagai perjuangannya masing-masing.
"Buat saya dosa yang paling besar adalah ketika kita mengkhianati penonton yang datang ke stadion, kemudian kita sudah tahu hasil pertandingan itu seperti apa," ujarnya.
"Ini pengkhianatan yang luar biasa, ini kejahatan yang luar biasa. Terbayang nggak kita bahwa penonton itu mungkin tidak semua orang kaya. bisa jadi untuk membeli tiket Rp 20 ribu itu dia kerja dua hari dua malam."
Baca: Live Streaming Mola TV Manchester United vs Sheffield Liga Inggris, Akses di Sini
"Bisa jadi dia untuk nonton sama keluarganya dia seminggu banting tulang, tapi di tengah lapangan kita bermain sandiwara," sambung Fakhri.
Pengaturan skor memang hal yang sudah marak di Indonesia, dan menurut Fakhri sulit bagi pemain untuk menghindari situasi semacam itu.
Menurutnya, hanya beberapa pemain berjiwa kuat saja yang sanggup menolak praktek kotor tersebut. (Ananda Lathifah Rozalina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kala Fakhri Husaini Diminta Pelatih Lakukan Match Fixing",