Namun karena jadwal yang sangat padat, Guardiola sadar tidak mungkin memainkan Gabriel Jesus terus menerus dan memforsir tenaganya.

"Kami tidak memiliki keraguan tentang Gabriel, satu-satunya keraguan yang kami miliki adalah bahwa tidak satu pun pemain dengan persiapan yang kami miliki dapat memainkan setiap pertandingan," jelas Pep.

Terkait hal itu, dirinya akan menggunakan opsi lain dengan memainkan Raheem Sterling di posisi striker bahkan jika diperlukan Ilkay Gundogan juga menjadi pilihan.

"Tidak ada pemain yang bisa bermain 90 menit setiap tiga hari. Raheem bisa bermain di posisi ini, bahkan Gundogan bisa."

"Kami memiliki opsi berbeda. Bukan striker, tetapi kami memiliki opsi lain," terangnya.

Meski sedang krisis di lini depan, Guardiola menerima kabar baik dengan mulai membaiknya kondisi bek andalannya, John Stones.

Pemain timnas Inggris tersebut sudah absen cukup lama karena cederanya.

Walaupun keadaanya sudah mulai membaik, Stones masih belum akan diturunkan di laga melawan Chelsea.

"Dia berlatih di lapangan dan menjadi lebih baik, semoga dalam beberapa hari ke depan dia bisa bermain di tim," terang Pep.

Sementara itu, mengenai persiapan menjelang laga, Guardiola sangat berhati-hati jika melawan Chelsea.

"Mereka selalu menjadi kekuatan nyata, dengan Antonio Conte mereka memenangkan liga dan itu empat tahun lalu."

"Dalam beberapa tahun terakhir mereka tidak menghabiskan terlalu banyak, tetapi jika mereka melakukannya karena mereka mampu membelinya," ungkapnya.

Ia pun mengatakan Chelsea akan sangat berbahaya di masa depan karena kekuatannya yang dikatakan Guardiola sangat besar.

“Jika klub bisa melakukannya mereka akan melakukannya. Jika mereka melakukannya mereka merasa membutuhkannya. Tetapi kekuatan sudah ada di sana," ungkapnya.