Soal Persiapan Timnas U-19, Kemenpora: PSSI Tak Usah Ragu Soal Dukungan Anggaran, Asal. . . .
mengacu pada arahan dari Presiden Joko Widodo kepada Menpora Zainudin Amali sebelumnya yang mempersilahkan Timnas U-19 latihan di mana saja
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto mengatakan pemerintah siap membantu persiapan Timnas Indonesia U-19 jelang berlaga di Piala Asia dan Piala Dunia U-20 2021.
Hal itu pun mengacu pada arahan dari Presiden Joko Widodo kepada Menpora Zainudin Amali sebelumnya yang mempersilahkan Timnas U-19 latihan di mana saja untuk beberapa lama.
Pemerintah siap membantu.
Baca: Angin Segar Perdamaian, Shin Tae-yong Minta Bicara Langsung dengan Ketua Umum PSSI
Baca: Singgung Soal Gorengan, Shin Tae-yong: Pemain Indonesia Belum Tahu Apa yang Harus Dimakan
Namun, Gatot mengatakan pemerintah akan membantu asalkan PSSI bisa menjelaskan rincian dari anggaran persiapan atau pemusatan latihan yang diajukan ke Kemenpora.
“PSSI tidak perlu ragu masalah back up anggaran dari Kemenpora. Kan Presiden, seperti kutipan Pak Menteri (Menpora) pengennya itu prestasi yang terbaik,” kata Sesmenpora saat ditemui di Kemenpora, Kamis(25/6/2020).
“Pemerintah akan membantu sejauh PSSI bisa memberikan justifikasi berupa rincian penjelasan kenapa harus ke (negara) ini, harus ke sini berapa lama, siapa saja, anggarannya berapa. Kalau cuman abal-abal ya ditembak sama BPK. Jadi tidak usah ragu-ragu, tidak usah khawatir,” jelasnya.
Gatot juga membeberkan, ketiga perwakilan PSSI yang sebelumnya menghadap dirinya pada 11 Juni lalu (Plt Sekjen PSSI, Wakil Sekjen dan Direktur Teknik PSSI) telah mengajukan permintaan anggaran, namun permintaan itu masih belum diterima Kemenpora karena dinilainya belum rinci penggunaannya.
Baca: Kasihan Shin Tae-yong, Mungkin Ada Orang di Balik Layar. . . .
Ia pun masih menunggu dari PSSI untuk kembali memberikan permohonan anggaran yang telah dirinci untuk apa saja penggunaannya.
“Kami masih menunggu-nunggu sampai hari ini. Masalahnya, mereka itu masih belum memahami sepenuhnya pola anggaran APBN. Sedangkan kami butuh secepatnya dengan justifikasi, pola tata kelola penggunaan APBN yang benar,” ujarnya.
Seperti diketahui, untuk bisa merealisasikan anggaran yang berasal dari APBN dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Setelah permohonan anggaran diterima, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemenpora akan melakukan review anggaran sebelum diputuskan berapa anggaran yang akan disetujui.