Bantu Liverpool Juara Musim Ini, Akankah Chelsea Ulangi Tradisi 'Cocoklogi' Jadi Juara Musim Depan?
Secara tradisi, ini bukan kali pertama Chelsea menjadi penolong sebuah tim untuk meraih gelar Liga Inggris.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Tradisi unik setara 'cocoklogi' bisa mendukung peluang Chelsea menjuarai Liga Inggris musim depan setelah membantu Liverpool jadi kampiun musim ini.
Liverpool juara Liga Inggris 2019-2020 secara matematis tanpa harus memainkan partai pekan ke-32.
Hal ini terjadi berkat bantuan dari Chelsea berupa keberhasilan menekuk pesaing terdekat The Reds, Manchester City, dengan skor 2-1, Kamis (26/6/2020).
Sama-sama kelar melakoni 31 laga, koleksi 86 poin Liverpool tak akan lagi bisa dikejar Man City, yang punya 63 keping, dalam 7 partai sisa.
"Pahlawan" kesuksesan Liverpool ialah Christian Pulisic dan Willian, yang membobol gawang Man City untuk memberikan kemenangan bagi Chelsea.
Baca: Belum Kalah dalam 13 Laga, Man United Butuh Rekrut Tiga Pemain Ini Agar Bisa Juara
Baca: Ucapan Bek Legendaris Man United Terbukti, Fans Liverpool Luapkan Kegilaan di Tengah Pandemi
Secara tradisi, ini bukan kali pertama Chelsea menjadi penolong sebuah tim untuk meraih gelar Liga Inggris.
Dua kejadian yang masih segar dalam ingatan adalah pada sprint akhir musim 2013-2014 dan 2015-2016.
Pada 2013-2014, Tim London Biru melakukan tugasnya berkebalikan dari musim ini, di mana mereka membantu Man City juara dengan mengalahkan Liverpool.
Di Anfield, 27 April 2014, Chelsea secara hebat menggebuk Liverpool 2-0 pada laga pekan ke-36.
Pertandingan tersebut dikenang dengan insiden Steven Gerrard terpeleset hingga berujung gol Chelsea yang dicetak Demba Ba.
Selepas pertandingan itu kelar, Liverpool masih memimpin klasemen dengan 80 poin, diikuti Chelsea (78), dan Man City (77).
Baca: Pelatih Manchester United Akui Rasanya Menyakitkan Lihat Liverpool Akhirnya Jadi Juara
Baca: Manchester United Dilarang Beri Selamat ke Liverpool yang Juara Liga Inggris Musim Ini
Namun, City masih memiliki 3 partai tersisa dan melaluinya dengan kemenangan beruntun.
Adapun Liverpool malah melorot karena ditahan Crystal Palace 3-3 dan menang 2-1 atas Newcastle dalam dua pekan terakhir.
Walhasil, Man City menyodok ke posisi teratas di klasemen pemungkas dengan keunggulan dua poin di atas Liverpool.
Nah, pada musim berikutnya, Chelsea mengambil alih tahta dengan menjuarai Liga Inggris 2014-2015 dalam periode kedua Jose Mourinho.
London Biru membantu Sang Rubah memenangi titel perdana mereka di Premier League pada musim 2015-2016.
Di pekan ke-36, Chelsea melakukan comeback hebat pada derbi London kontra Tottenham Hotspur, sang runner-up klasemen (2/5/2016).
Baca: Manchester United Tak Akan Biarkan Liverpool Mendominasi Lagi Musim Depan
Si Biru membalas defisit 0-2 menjadi imbang 2-2 berkat lesakan Tim Cahill dan Eden Hazard di babak kedua.
Sehari sebelumnya, Leicester selaku pemuncak tabel mendapat hasil imbang 1-1 dengan Man United di Old Trafford.
Kombinasi itu cukup memastikan Leicester menyegel trofi dengan keunggulan 7 poin atas Spurs di dua pertandingan tersisa.
Apa yang terjadi musim berikutnya?
Ya, Chelsea kembali dapat giliran menjuarai Premier League 2016-2017 bersama manajer anyar, Antonio Conte.
Kalau mengikuti tren, apakah musim depan The Blues yang bakal mengangkat piala sebagai berkah menolong tim rival juara?
Mungkin baru sekadar cocokologi, tetapi sinyal ke arah itu sudah mulai terlihat.
Selain langsung solid di musim debut pelatih Frank Lampard, Chelsea sangat serius mempersiapkan diri untuk musim depan.
Dua pemain top sudah mereka amankan lebih cepat sesuai permintaan Lampard, yaitu Timo Werner (RB Leipzig) dan Hakim Ziyech (Ajax Amsterdam).
"Jika Frank mendapatkan pemain-pemain yang ia inginkan, dia punya peluang bagus (untuk meraih gelar juara)," tutur eks pemain dan pelatih Chelsea serta timnas Inggris, Glenn Hoddle.
Baca: Daftar Pemain yang Mesti Siap-Siap Angkat Kaki Selepas Liverpool Juara Liga Inggris
Baca: Jadwal Liga Inggris Pekan ke-32: Man City Vs Liverpool, Man United Buru 4 Besar
"Chelsea harus memperlakukan Frank sebagaimana Liverpool memperlakukan Juergen Klopp, yaitu memberi kesempatan untuk membangun tim dan memberinya pemain yang dia inginkan," katanya, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Memiliki skuad yang tepat dan tim yang tepat sama artinya dengan bersaing untuk gelar Premier League," imbuh Hoddle.