Kemenpora Belum Dapat Laporan Penunjukan 6 Stadion, Plt Sekjen PSSI Beri Penjelasan
Yunus Nusi akhirnya memberikan klarifikasi mengenai penunjukan enam stadion yang dipilih untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi akhirnya memberikan klarifikasi mengenai penunjukan enam stadion yang dipilih untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia.
Enam stadion yang dipilih untuk Piala Dunia U-20 2021 tersebar di beberapa provinsi yang ada di Indonesia.
Enam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) (Jakarta), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar (Bali).
Sebelumnya, PSSI mengklaim sudah melaporkan enam stadion yang ditunjuk ke beberapa Kementerian terkait.
Namun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum mendapatkan informasi dan alasan penunjukan keenam stadion tersebut.
Yunus Nusi menerangkan, PSSI sudah melaporkan penunjukan enam stadion tersebut kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Begitu juga dengan Kemenpora, PSSI akan memberikan secara rinci laporan perihal penunjukan enam stadion yang akan digunakan di Piala Dunia U-20 2021.
"Untuk masalah tersebut, kami dari PSSI sudah mengirimkan surat ke Kementerian PUPR. Nanti dari situ akan disampaikan ke pihak yang terkait, salah satunya Kemenpora," kata Yunus Nusi
Sementara itu, lanjut Yunus, penunjukan enam stadion itu memang dipilih secara langsung oleh PSSI.
"Kalau masalah enam stadion itu, keputusannya dari PSSI," tutup pria yang juga menjabat anggota Exco PSSI tersebut.
Sebelumnya, Sesmenpora Gatot S. Dewa Broto memastikan, Kemenpora belum mendapatkan informasi dan laporan dari PSSI perihal penunjukan enam stadion tersebut.
"Ini perlu diluruskan, jangan ada kebohongan. Jujur sejauh ini kami belum terima apapun laporan dari PSSI," kata Gatot S Dewa Broto.
Menurut Gatot, saat ini media elektronik sudah canggih dan bisa berkomunikasi dengan cepat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.