Dirumorkan Resmi jadi Bagian AC Milan Musim Depan, Ralf Rangnick Justru Marah, Begini Alasannya
Calon Allenatore anyar AC Milan, Ralf Rangnick marah besar setelah dirinya dikabarkan resmi menjadi bagian dari klub dari kota Milan itu.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Husein Sanusi
Ralf Rangnick bukan hanya menjadi pelatih menggantikan Stefano Pioli, tetapi juga menjadi direktur teknis AC Milan, sehingga ia memiliki cakupan yang luas untuk membawa AC Milan secara teknis maupun non-teknis.
Mengenal Ralf Rangnick, ia berkesempatan belajar mengenai sepakbola bukan hanya dari pelatih legendaris, Valery Lobanovski atau Arrigo Sacchi, tetapi taktikal Ralf Rangnickjuga berasal dari teknik sipil.
Adalah sosok Helmut Gross, teman dekat Ralf Rangnick yang mengajarkan bagaimana struktur ruang yang rapat, membuat bangunan lebih solid, meskipun dengan beberapa perhitungan tertentu, inilah yang dipelajari Ralf Rangnicksejak mengampu Vfb Stuttgart junior.
Baca: Juventus Diminta Betul-betul Jaga Satu Hal Penting Saat Hadapi AC Milan
Baca: Perubahan Pelatih Bukan Jawaban yang Tepat bagi AC Milan, Kualitas Pemain jadi Sorotan
Filosofi Ralf Rangnick sebenarnya sederhana, memeprsempit ruang bermain, dengan mengandalkan kemampuan para pemainnya untuk memanipulasi ruang.
Ralf Rangnick menempatkan secara taktikal perhitungan struktur bangunan ketika ia menjadi pelatih-pemain bagi Viktoria Backnang, dimana saat itu, Ralf menghadapi Dynamo Kyiv dalam laga uji coba pada 1983.
Melihat bagaimana sebuah tim bisa menyerang dan dengan konsisten mempertahankan stamina selama 90 menit membuat Ralf kagum, ia melihat, mempersempit ruang menjadi kunci bagaimana sebuah tim bisa mempertahankan bola.
Permainan ala Ralf Rangnick bersama Jurgen Klopp menjadi inspirasi bagai pelatih muda lainnya seperti Julian Nagelsman atau Domenico Tedesco, sekaligus menyebarkan Gegenpressing ke penjuru dunia.
Bahkan, Taktik Gegenpressing sukses membuat Liverpool mengakhiri puasa gelar bersama Jurgen Klopp.
Lalu apa itu Gegenpressing?
Secara harfiah, Gegenpressing adalah counter-pressing, artiannya, secepat mungkin, sebuah tim mampu kembali merebut bola dan melakukan serangan, berbeda dengan tikitaka yang mengambil bola dan melakukan penguasaan bola, gegenpressing lebih mencetak gol tanpa berlama-lama dengan bola.
Akan sangat menarik melihat Ralf Rangnick bersama AC Milan, pasalnya, jurnalis Jonathan Wilson, menggambarkan Ralf bisa membawa kejayaan AC Milan di era trio belanda: Rudd Gullit, Marco van Basten dan Frank Rijkaard.
Tentu akan menjadi alarm bahaya bagi pemain-pemain gaek seperti Ibrahimovic, pasalnya konsistensi menekan selama 90 menit adalah kunci.
Ralf bisa mengharapkan permainan dari Samu Castillejo,Hakan Calhanoglu hingga Luacas Paqueta, yang bisa juga membuat sosok Ante Rebic kembali menunjukkan tajinya seperti berseragam Frankurt.
Perubahan besar akan dialami AC Milan, nama besar I Nerazzuri akan kembali berkibar dengan datangnya Ralf Rangnick, yang tentunya harus didukung dengan keinginan manajemen klub untuk bisa berprestasi di Liga Italia bahkan Liga Champions.
(Tribunnews.com/Giri, Gigih)