Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sansan Susanpur bercerita tentang awal ketertarikan dirinya untuk menjadi pelatih fisik tim sepak bola profesional.

Pelatih fisik Madura United itu menjelaskan bahwa dirinya tertarik dan yakin untuk menjadi pelatih fisik lantaran melihat beberapa dosennya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mampu memadukan antara teori dan praktek ketika berperan di lapangan hijau.

"Jadi pertama sejak masuk kuliah itu saya memang tertarik menjadi pelatih fisik. Saya melihat dosen saya di UNJ yang menjadi pelatih fisik di PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman. Namanya itu Pak Erwin dan Pak Bagio. Beliau sangat respect terhadap fisik pemain," ujarnya, Rabu (8/7/2020).

Lebih lanjut, Sansan mengaku secara diam-diam mengikuti dosennya terkait penerapan ilmu kepelatihan fisik baik di kampus maupun ketika berada disuatu tim.

"Jadi saat beliau mengajar di kelas dan sampai ke lapangan sepak bola, itu saya ikuti. Ternyata itu menjadi tantangan yang menarik. Beliau benar-benar memiliki ilmu kepelatihan fisik yang sangat luar biasa dengan cara menerapkan metode sesuai dengan kondisi fisik pemainnya," jelasnya.

Berdasarkan apa yang telah dipelajari, Sansan bertekad untuk menjadi seorang pelatih fisik tim sepak bola yang mampu menguasai terkait teori dan praktek.

"Beliau dapat melihat kondisi pemainnya dengan baik. Dari sana saya belajar banyak bahwa untuk menjadi pelatih fisik harus memahami kondisi fisik pemainnya," ucapnya.

Tak hanya itu, Sansan pun mulai tertarik dan menerapkan ilmu yang telah didapatkannya kemudian diaplikasikan ke tingkat Sekolah Sepak Bola (SSB).

"Saya melatih itu sejak saya kuliah semester 2. Waktu itu masih melatih di SBB. Saya menerapkan apa yang ada di materi perkuliahan. Lalu semakin tertantang hingga akhirnya mengambil lisensi federasi ketika saya lulus kuliah," tandasnya.