Ole Gunnar Solskjaer Paham Mendatangkan Pemain yang Sesuai Dengan Filosofi Manchester United
Setelah ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013, Manchester United mulai kehilangan dominasinya di Inggris
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer diklaim telah membawa The Red Devils kembali ke jalur yang benar.
Setelah ditinggal Sir Alex Ferguson pada 2013, Manchester United mulai kehilangan dominasinya di Inggris.
Hal itu dapat dilihat dari meredupnya prestasi Si Setan Merah, khususnya di ajang domestik, semenjak ditinggal Ferguson.
Dari 2013 sampai saat ini, Manchester United belum pernah menjuarai Liga Inggris, padahal sebelumnya mereka adalah tim yang paling sering keluar sebagai juara, khusunya setelah era Premier League dimulai pada awal 90-an.
Kebijakan transfer dinilai menjadi salah satu penyebab utama mengapa Manchester United mengalami kemunduran.
Benar saja, klub yang bermarkas di Stadion Old Trafford itu memang kerap membeli pemain besar dengan harga mahal namun tidak bisa memberikan dampak besar untuk tim setelah ditinggal Ferguson.
Contoh dari transfer semacam itu adalah Alexis Sanchez, Angel Di Maria atau Radamel Falcao.
Akan tetapi, sekarang Manchester United tidak lagi seperti itu dalam hal belanja pemain, khususnya semenjak ditangani oleh Ole Gunnar Solskjaer.
Solskjaer dinilai paham bagaimana mendatangkan pemain yang sesuai dengan filosofi klub.
Hal tersebut terbukti benar, selama Solskjaer menduduki kursi kepelatihan, Manchester United selalu berhasil mendatangkan pemain yang bisa memberikan dampak positif untuk klub.
Salah satu contohnya adalah pembelian Bruno Fernandes yang dilakukan pada bursa transfer musim dingin 2020.
Meski didatangkan dengan biaya besar, namun Fernandes bisa menebusnya dengan penapmilan yang oke di Manchester United.
Keberhasilan Solskjaer menggiring The Red Devils kembali ke jalur yang tepat menuai pujian dari mantan CEO Manchester United, Peter Kenyon.
"Saya rasa orang-orang tidak paham sepenuhnya tentang Manchester United," ujar Kenyon.