Lukasz Skorupski akan berjibaku di bawah mistar gawang Bologna dalam laga kali ini.

Jelang laga tersebut, Atalanta telah bertekad membuktikan bahwa mereka bukan hoki semata mampu bersaing di empat besar Liga Italia.

Seperti yang diketahui bersama, secara dua musim beruntun Atalanta mampu konsisten masuk empat besar klasemen Liga Italia.

Apa yang diraih oleh klub asal wilayah Bergamo di musim lalu 99 persen akan terulang kembali di musim ini.

La Dea -julukan Atalanta- berpeluang untuk finish di posisi empat besar sekaligus mengamankan tiket Liga Champions.

Anak asuh Gian Piero Gaseperini memang menunjukkan tren permainan yang memukau dalam dua musim terakhir.

Terlebih di Liga Italia 2019/2020, Duvan Zapata cs menjadi klub paling subur di Serie A dengan mengemas 94 gol.

Tak sampai disitu, La Dea menjadi satu di antara tiga klub yang menjadi penantang Juventus dalam mempertahankan dominasinya di Liga Italia.

Meskipun terbilang terlambat, namun apa yang ditorehkan oleh Atalanta bukan faktor keberuntungan maupun hoki semata.

"Ini hasil yang sangat besar, kami sangat senang berada di sana dengan empat putaran, karena jauh lebih ketat di tahun-tahun sebelumnya," tukas Gaseperini seperti yang dikutip dari laman Football Italia.

Gaseperini menyebut timnya bukan karena faktor kebetulan saja mampu memberikan catatan yang impresif.

Baik itu rekor klub maupun di Liga Italia.

“Itu bukan kebetulan, sehingga membuatnya lebih memuaskan. Tim Atalanta ini telah mencetak banyak rekor baru, baik rekor klub maupun di Serie A, jadi kami berharap dapat terus seperti ini," tambah Allenatore asal Italia itu.

Guna membuktikan Atalanta memanglah tim yang sukses karena proses, Gasperini menargetkan kemenangan menjadi harga mati kala menjamu Bologna.