Deretan Fakta Kekalahan Juventus dari Udinese, Tertundanya Pesta Juara hingga Ancaman Atalanta
Hasil mengejutkan harus diterima oleh Juventus kala bertandang ke markas Udinese dalam laga lanjutan pekan 35 Liga Italia, Jumat (24/7/2020) dinihari.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Hasil mengejutkan harus diterima oleh Juventus kala bertandang ke markas Udinese dalam laga lanjutan pekan 35 Liga Italia, Jumat (24/7/2020) dinihari tadi.
Berlangsung di Dacia Arena, Juventus justru dipaksa menelan kekalahan dengan skor 2-1 melawan Udinese selaku tuan rumah.
Juventus unggul terlebih dahulu atas tuan rumah lewat gol yang dicetak oleh Mathhijs de Ligt pada menit 42.
Hanya saja, Juventus terlihat lengah pada babak kedua, momen itu dimanfaatkan oleh Udinese untuk membalikkan keadaan.
Baca: Hasil Liga Italia, Udinese Permalukan Juventus, Pesta Juara Si Nyonya Tua Tertunda
Gol penyeimbang tim tuan rumah diciptakan oleh Ilija Nestorovski pada menit 52.
Sebelum akhirnya solo run yang dilakukan Seko Fofana mampu menghasilkan gol kemenangan pada injury tim pada babak kedua.
Berikut ini empat fakta kekalahan Juventus dari Udinese yang telah dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Tertundanya Pesta Juara Si Nyonya Tua
Kekalahan Juventus dari Udinese memiliki arti tertundanya pesta juara yang seharusnya bisa didapatkan Si Nyonya Tua dalam laga tersebut.
Sebelum laga, Juventus mengusung misi wajib menang melawan Udinese.
Misi tersebut cukup wajar mengingat jika Juventus mampu mengalahkan Udinese maka bisa dipastikan mereka telah memastikan gelar juara Liga Italia kesembilan beruntun telah mereka amankan.
Hanya saja justru jangankan kemenangan, Juventus malah harus tumbang dan dipaksa mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1.
Kekalahan tersebut masih belum mengubah posisi Juventus sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Italia hingga pekan 35.
Tim asuhan Maurizio Sarri masih berhak menduduki singgasana klasemen dengan koleksi 80 poin.
Juventus sejatinya hanya butuh tiga poin lagi untuk bisa menyegel gelar juara Liga Italia musim 2019/2020.
2. Angka 3000 Melawan Udinese
Laga melawan Udinese tersebut terasa cukup istimewa bagi Juventus yang telah menggenggam gelar juara Liga Italia selama 3000 hari lamanya.
Sejak tanggal 6 Mei 2012, Juventus masih mendominasi kompetisi Liga Italia hingga sekarang.
Terbukti, tim berjuluk Si Nyonya Tua tersebut mampu menjadi pemenang scudetto dalam kurun waktu delapan tahun beruntun.
Bahkan gelar tersebut berpeluang kembali didapatkan oleh Juventus jika mampu memetik minimal tiga poin saja pada laga sisa.
Baca: Warning Lini Pertahanan AC Milan Jelang Jumpa Atalanta: Deretan Pemain Pilar Absen Akibat Cedera
Baca: Abaikan Statistik Kelam, AC Milan Beri Peringatan Atalanta, Pioli: Kami Banyak Berubah
3. Permata Seorang Mathhijs de Ligt
Gol pembuka Juventus yang dicetak oleh Mathhijs de Ligt memang tidak mampu membawa tim tersebut terhindar dari kekalahan melawan Udinese.
Namun, gol tersebut terasa sangat berharga bagi pemuda yang musim lalu memperkuat Ajax Amsterdam tersebut.
Pemain berusia 20 tahun tersebut tercatat telah terlibat dalam lima gol yang dicetak Juventus pada musim ini.
Rinciannya de Ligt telah mencetak empat gol dan satu assist dalam 28 penampilannya bersama Juventus musim ini.
Jumlah gol yang telah diciptakan pemain Belanda tersebut membuat De Ligt menjadi bek termuda yang telah mencetak minimal empat vol di lima liga top benua biru.
4. Ancaman Atalanta Kian Nyata
Atalanta tercatat memiliki catatan sangat impresif dimana kekalahan terakhir yang mereka derita terjadi pada pertengahan Januari 2020.
Hal itu berarti kekalahan terakhir tim berjuluk La Dea tersebut terjadi pada enam bulan yang lalu.
Sebuah catatan performa yang sangat luar biasa bagi tim sekelas Atalanta yang menjadi tim penuh kejutan musim ini.
Tentu rentetan hasil fantastis itu membuat Atalanta bisa saja mengejutkan dunia pada akhir musim ini.
Atalanta sejauh ini masih menempati posisi kedua dengan koleksi 74 poin dari 80 pertandingan yang dilakoni.
Torehan 22 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 5 kekalahan mewarnai perjalanan Atalanta musim ini.
Dengan kompetisi Liga Italia yang masih menyisakan tiga laga sisa, peluang Atalanta untuk menyegel posisi dua besar cukup terbuka lebar.
Bahkan mereka bisa saja meraih Scudetto musim ini, walaupun hal itu cukup berat untuk dicapai.
Atalanta masih terpaut enam poin dari Juventus selaku pemuncak klasemen.
Jika Atalanta mampu meraih kemenangan dalam laga sisa, lalu Juventus tumbang dalam tiga laga berikutnya, maka La Dea akan mengejutkan dunia dengan menyegel gelar juara.
Klasemen Liga Italia