Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemain berbakat Persija Jakarta, Resky Fandi Witriawan menceritakan rutinitas yang dijalani di Hari Raya Iduladha bersama keluarga besarnya pada tahun ini.

Saat ini, Resky Fandi masih berada di kampung halaman di Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut Resky, perayaan Hari Raya Iduladha di kampung halamannya sangat antusias dan berlangsung meriah, seperti yang terjadi pada Hari Raya Idulfitri.

Tak hanya itu, seluruh keluarga besar Resky Fandi berkumpul merayakannya secara bersama-sama.

Tradisi yang sering dilakukan di keluarga besar Resky Fandi biasanya bersilaturahmi dan meminta maaf kepada kerabat terdekatnya.

“Untuk hari raya Idul Adha sama seperti Idul Fitri, seluruh keluarga berkumpul dan saling meminta maaf. Kami juga bersilaturahmi di momen ini,” ujar Resky Fandi, Jumat (31/7/2020).

Setelah bersilaturahmi dengan keluarga terdekatnya, tradisi lain yang sering dilakukan pemain berusia 20 tahun itu menyantap makanan secara bersama-sama.

Makanan yang paling dinantikan pemain jebolan Timnas Indonesia U-19 itu adalah makanan khas Mamuju yakni Gogos Kambu.

Seperti diketahui, Gogos Kambu merupakan makanan tradisional khas Sulawesi Barat yang mirip dengan lemper dari Jawa, ataupun lalampa dari Manado.

“Selain silaturahmi, tentunya yang dinanti adalah menikmati makanan khas lebaran. Kalau di Mamuju saya sangat suka dengan Gogos Kambu,” jelasnya.

Selain Gogos Kambu, Resky masih memiliki makanan favorit yang sanhat dinanti-nantikan saat berada di kampung halamannya.

Menurut Resky, hidangan es pisang ijo serta jalangkote menjadi menu wajib dan favoritnya.

“Kalau ditanya menu favorit, banyak juga sih, tapi yang paling wajib itu es pisang ijo. Sedangkan kalau makanan saya suka jalangkote kalau di Jakarta dikenal dengan pastel," ucap Resky.

Baca: Bek Persita Tangerang Ini bilang Pandemi Covid-19 Berikan Hikmah Tersendiri Bagi Setiap Orang

Lebih lanjut, Resky Fandi mempunyai cara menarik dalam menghabiskan waktu dalam situasi seperti sekarang di tanah kelahirannya.

Biasanya, pemain yang bisa ditempatkan di gelandang dan bek sayap itu memilih bermain sepak bola dengan teman-teman terdekatnya di jalanan depan rumah.

"Saya dan teman-teman selalu bermain bola di jalanan depan rumah. Hal itu sangat berkesan bagi saya karena selain bermain bola, kami dapat bersilaturahmi dengan teman-teman,” tutup Resky.