Olympique Lyonnais Punya Permainan Kolektifitas kata Mohamad Kusnaeni
Olympique Lyonnais akan menghadapi Bayern Munich di laga semifinal Liga Champions, Kamis (20/8/2020) dini hari mendatang.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olympique Lyonnais akan menghadapi Bayern Munich di laga semifinal Liga Champions, Kamis (20/8/2020) dini hari mendatang.
Tim kuda hitam, Lyon tentunya menatap penuh serius lawan sekelas Bayern Munich yang sukses melumat Barcelona dengan skor 8-2, jika tak ingin jadi korban kedua.
Mohamad Kusnaeni, selaku pengamat sepak bola pun memberikan pandangannya. Meskipun Bayern Munich menag di atas kertas, namun Lyon tidak bisa dianggap remeh, karena berhasil lolos ke semifinal.
"Tim yang masuk semifinal tidak bisa disebut tim yang beruntung. Lyon punya kekuatan. Saya melihat kolektifitas sebagai modal utama mereka. Materi pemain tidak terlalu menonjol, tapi semangat dan kondisi para pemain menunjang konsep serangan balik yang diterapkan mereka. Itu yang membuat mereka bisa mengalahkan tim yang lebih unggul dari mereka," ujar Kusnaeni.
Sedangkan untuk Bayern Munich, Bung Kus-sapaan Kusnaeni mengatakan tak heran tim sekelas Bayern lolos semifinal dengan menyingkirkan Barcelona.
Menurutnya, saat ini kedalaman skuad Bayern Munich yang terbaik.
"Mereka sedang membangun sebuah era. Mereka mengumpulkan pemain bintang. Ini sesuatu yang jarang dilakukan oleh klub Liga Jerman yang biasanya konservatif dan tidak jor-joran. Namun mereka berani belanja pemain dengan harga mahal, disamping mereka sukses mengorbitkan pemain muda," ujarnya.
Menurut Kusnaeni, Lyon tidak bisa berbuat banyak selain mempertahankan gaya bermain sebelumnya saat berhadapan dengan Bayern Munich.
Lyon harus bisa menjaga pertahanan dengan baik, dan jika mampu mencuri bola maka langsung mengandalkan serangan balik cepat.
"Penguasaan bola, atau pun pressing tidak bisa mereka lakukan. Itu akan membahayakan mereka, karena Bayern Munich kedalaman skuadnya begitu merata. Lyon harus bermain kolektif seperti biasanya dan mengandalkan serangan balik," paparnya.
Selain itu, Lyon pun harus bisa memaksimalkan peluang sekecil apa pun untuk membuatnya sebagai gol.
Kusnaeni menjelaskan, cara klasik mengubah kelemahan jadi kekuatan harus dimiliki oleh tim yang secara kekuatan ada di bawah tim lawan.
"Pemain depan Lyon harus bisa memaksimalkan sedikit apa pun peluangnya nanti," jelasnya.
Sedangkan dari kubu Bayern Munich, kedalaman skuad yang merata baik lini belakang, tengah dan lini depan menjadi kekuatan utama Bayern Munich.
"Mereka sangat merata, tidak banyak titik lemah yang bisa dieksploitasi ya. Namun resikonya pemain menyerang seperti Bayern Munich, sering meninggalkan dua bek tengahnya, dimana pemain lain membantu penyerangan. Ini yang mesti diwaspadai saat terjadi serangan balik," tutupnya.
Dalam laga semifinal ini, Bung Kusnaeni mengatakan sangat rasional jika Bayern Munich akan memenangkan laga dan melaju ke babak final Liga Champions.