PSG vs Bayern Munchen, Kisah Pemain Kanada Pertama yang Mencapai Final Liga Champions
Pemain Bayern Munchen Alphonso Davies merupakan pemain Kanada pertama yang berhasil mencapai final Liga Champions.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![PSG vs Bayern Munchen, Kisah Pemain Kanada Pertama yang Mencapai Final Liga Champions](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelatih-bayern-munich-jerman-hans-dieter-flick-kiri-dan-alphonso-davies.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Laga final Liga Champions musim 2019-2020 mempertemukan dua raksasa Benua Biru, Paris Saint-Germain (PSG) dari Prancis dan Bayern Munchen dari Jerman.
Laga final Liga Champions PSG vs Bayern Munchen akan berlangsung di Stadion Da Luz, Portugal pada Senin (24/8/2020) pukul 02.00 WIB.
Beruntung bagi Alphonso Davies, bek sayap kanan Bayern Munchen bisa merasakan atmosfer final Liga Champions.
Pemain berusia 19 tahun ini adalah pemuda pertama Kanada yang merasakan final Liga Champions.
Baca: PSG vs Bayern Munchen, Liga Champions, Harapan Angel di Maria Ulangi Sejarah Manis di Estadio da Luz
![enyerang Polandia Bayern Munich Robert Lewandowski dan rekan satu timnya merayakan dengan trofi setelah pertandingan sepakbola Bundesliga Divisi Pertama Jerman FC Bayern Munich v Eintracht Frankfurt di Munich, Jerman selatan. Bayern Munich dimahkotai juara Bundesliga Jerman selama delapan tahun berturut-turut pada 16 Juni 2020 setelah kemenangan tandang mereka melawan Bremen.
John MACDOUGALL / AFP](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bayern-munchen-juara-bundesliga-musim-20192020.jpg)
Alphonso Davies lahir di kamp pengungsian Buduburam, Ghana pada tahun 2000.
Dia dan keluarga telah melalui perjalanan panjang dan sulit untuk bisa mencapai Bayern Munchen, karena Perang Saudara yang terjadi di Liberia hingga menyebabkan lebih dari 250.000 korban antara tahun 1986-2003, dari laman resmi Bayern Munchen.
Masa depan Alphonso Davies dimulai di Edmonton, Kanada.
Bermain tanpa alas kaki, dan jersey asli, tapi Alphonso Davies begitu menikmati bermain bola bersama timnya.
"Saya tidak punya sepatu, tidak ada jersey asli, tapi saya sangat bahagia," kata Alphonso Davies.
Setelah membela Edmonton, ia bermain untuk Nicholas Junior High Soccer Academy selama tiga tahun dengan memenangkan gelar juara setiap tahunnya.
Fotonya masih terpampang jelas menghiasi sampul buklet akademi hingga saat ini.
Baca: Terbukti Jitu! Prediksi Final Liga Champions ala Ferdinand: Paris Saint-Germain vs Bayern Munchen
![Gelandang Bayern Munich asal Kanada, Alphonso Davies (kiri) dan pemain depan Dortmund dari Belgia, Thorgan Hazard, berlomba merebut bola selama pertandingan sepakbola divisi satu Jerman (FEDERICO GAMBARINI / POOL / AFP)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/alphonso-davies-berebut-bola-dengan-thorgan-hazard.jpg)
Bahkan ada video di mana Alphonso Davies menyatakan keinginannya untuk menjadi pemain sepak bola profesional suatu hari nanti.
Pada tahun 2015, Vancouver Whitecaps mengontraknya, tim yang berada jauh dari rumah dia saat itu.
Keluarga hanya bisa menyaksikan Davies melalui layar televisi.
Seiring berkembangnya permainan dan kematangan Alphonso Davies, dia memberikan kabar untuk kedua orang tuanya saat menjadi bagian dari Die Roten Bayern Munchen pada tahun 2019 dari Vancouver Whitecaps.